DEMOKRASI.CO.ID - Penulis buku, Denny Siregar menanggapi kepulangan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
“Sampai sekarang salah satu misteri terbesar di Indonesia yang masih belum ada jawabannya adalah kapan Rizieq Shihab pulang,” ucap Denny Siregar di chanel YouTube Cokro TV berjudul “Denny Siregar: Pulang Malu, Gak Pulang Rindu”.
“Pertanyaan ini sudah ada sejak 3 tahun lalu, tepatnya sejak tahun 2017, waktu itu Rizieq memutuskan untuk kabur ke Saudi dan gak pulang-pulang sampai situasi memungkinkan buat dia,” sambung Denny.
Pegiat media sosial itu menyebut Habib Rizieq sebagai tokoh yang kontroversial. Keberadaan Habib Rizieq selalu jadi pembicaraan, meski kadang pembicaraan itu hanya buat hiburan saja.
“Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos, bahkan kadang kasar membuat nama Rizieq sering masuk ke media,” ucap Denny.
Denny menjelaskan, Habib Rizieq kabur ke Arab Saudi lantaran dugaan chat seksnya dengan Firza Husein terbongkar.
“Sejak ada dugaan chat seksnya dengan seorang wanita bernama Firza yang beredar di mana-mana, Rizieq kemudian memutuskan untuk menghilang. Dia melarikan diri ke Saudi dan hidup tenang di sana. Meski ya banyak banget bumbu alasannya kenapa dia lari,” cetusnya.
Bumbu alasan Habib Rizieq kabur di antaranya diincar sniper hingga dugaan kriminalisasi.
“Aneh-aneh lah pokoknya. Dan lebih aneh lagi, jemaahnya percaya dongeng-dongeng konspirasi seperti itu. Yang mereka tidak percaya hanya satu, “gak mungkin imam besar yang suci itu melakukan perbuatan tabu”. Mereka tetap percaya bahwa Rizieq bersih 100 persen tanpa noda yang membandel,” katanya.
Denny mencatat sudah 6 kali muncul isu bahwa Habib Rizieq akan pulang ke Indonesia. Bahkan, dia sudah disambut pendukungnya di bandara. Namun isu kepulang Rizieq cuma PHP (pemberi harapan palsu).
Denny menyebut pendukung Habib Rizieq di tanah air juga semakin sedikit. Bahkan di tubuh FPI sendiri pun sudah terbelah sejak ditinggal Rizieq ke Arab Saudi.
Habib Rizieq Dideportasi
Denny menjelaskan bahwa Habib Rizieq dideportasi pemerintah Arab Saudi karena masa tinggalnya sudah habis.
“Dan menurut Dubes RI di Saudi, Rizieq dideportasi. Deportasi artinya dikeluarkan secara paksa dari sebuah negara dan dipulangkan ke negara asalnya. Diusirlah, bahasa halusnya,” ujar Denny.
“Kalau Rizieq dideportasi dari Saudi, Indonesia mau gak mau wajib terima. Karena UU internasional mengatakan, tidak boleh ada seorang pun yang stateless, atau tidak punya kewarganegaraan,” imbuhnya.
Menurut Denny, Indonesia bersalah di mata internasional jika tak menerima Habib Rizieq saat dideportasi.
Selain itu, penolakan Indonesia akan membesarkan nama besar Habib Rizieq sebagai pahlawan dan orang yang ditolak di negerinya sendiri.
“Serba susah memang. Ibarat makan buah simalakama, dimakan Tengku Zul pelihara ayam, tidak dimakan Tengku Zul main organ tunggal,” cetusnya.
Dikatakan Denny, Rizieq sendiri dan tim suksesnya mencari tanggal yang pas untuk kepulangan Habib Rizieq. Maka dipilihkan tanggal 10 November karena bertepatan dengan hari Pahlawan.
“Tim sukses Rizieq ingin Rizieq pulang dan disambut sebagai pahlawan besar, yang berjuang dan selama ini diasingkan. Sebuah kehaluan yang hakiki sebenarnya, tapi masalahnya yang percaya juga begitu banyak sekali,” kata Denny.
“Oke, kita tunggu saja apakah Rizieq kali ini benar-benar pulang, atau ngeprank lagi seperti yang sudah-sudah. Kasihan pendukungnya, bolak-balik di-PHP seperti jomblo yang kesepian dan berasa dapat harapan besar, tetapi zonk lagi zonk lagi,” tandas Denny Siregar.