DEMOKRASI.CO.ID - Gegap gempita jemaah Front Pembela Islam (FPI) menyambut kepulangan Habib Rizieq Shihab tak lain sebagai bentuk kecintaan jemaahnya terhadap imam besar yang menjadi panutan mereka selama ini.
Begitu yang dikatakan politisi senior PKS Muhammad Nasir Djamil ketika berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, mengenai kepulangan Habib Rizieq hingga merusak jadwal penerbangan hingga kemacetan parah di ruas tol Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut penilaiannya posisi Habib Rizieq, dalam pandangan pengikutnya merupakan sosok yang dizhalimi oleh pemerintah.
Efek dari pandangan itu, membuat para pengikutnya menjadikan Habib Rizieq sebagai magnet untuk membuktikan kecintaanya.
“Sehingga kepulangannya menjadi magnet besar dan penjemputan dalam jumlah yang besar itu dimaksud untuk membuktikan bahwa mereka mencintai,” ucap Nasir.
Anggota Komisi II DPR RI ini mengaku telah memperkirakan kepulangan Habib Rizieq bakal menyedot perhatian masyarakat terutama para jemaah Front Pembela Islam.
“Saya terus terang sudah perkirakan, karena 3,5 tahun itu waktu yang lama bagi pengikut-pengikutnya. Hanya beberapa orang yang bisa menjenguk Habib di Makkah,” bebernya.
Dengan membeludaknya massa yang menjemput Habib Rizieq, menurutnya hal ini membuktikan bahwa jemaah FPI membela imam besar mereka yang dizhalimi oleh rezim kekuasaan di Indonesia.
“Nah karena itu memang di satu sisi mereka seperti yang saya sampaikan, merrka ingin membuktikan bahwa mereka membela Habib dengan cara seperti itu,” tandasnya.