DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan terkait utang luar negeri yang terus menigkat setiap tahunnya. Menurut mantan direktur pelaksana Bank Dunia tersebut utang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan belanja negara.
“Utang yang meningkat untuk belanja negara,” ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Sabtu (31/10/2020).Baca Juga: Sri Mulyani Bongkar Kas Negara Pernah Kosong Mlompong
Namun demikian, pihaknya memastikan dalam implementasinya utang telah dikelola dengan baik. Di samping belanja juga digunakan untuk menjaga pendapatan negara. “Ini baik pendapatan negara yang harus dijaga di suasana luar biasa maupun dari sisi belanja yang secara baik dan efektif serta transfer keuangan ke daerah dan desa,” tandasnya.
Sebagai informasi, Indonesia menjadi negara peringkat tujuh dunia dengan utang terbesar. Meski demikian, Kementerian Keuangan menilai posisi utang saat ini masih aman. Baca Juga: PHK Meledak, Hampir 7 Juta Orang Mendadak Nganggur
Berdasarkan laporan International Debt Statistics ISD2021 atau Statistik Utang Internasional Bank Dunia, Indonesia masuk ke dalam daftar 10 negara berpendapatan kecil menengah dengan utang luar negeri paling bombastis di dunia. Saat ini, Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah sebesar Rp5.756,87 triliun per akhir September 2020. Rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 36,41%.