DEMOKRASI.CO.ID - Penambahan jumlah positif COVID-19 di Prancis pada Senin (2/11) mencatat rekor terbanyak harian yakni mencapai 52.518 kasus.
Jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 di Prancis hingga Senin berjumlah 1.466.433.
Angka tersebut tertinggi kelima di dunia setelah Amerika Serikat, India, Brazil, dan Rusia.
Sementara itu, pandemi COVID-19 tidak menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun ada penguncian baru.
Waktu pencatatan harian terbaru dapat dilihat sangat mengkhawatirkan seperti pada Senin.
Hingga sekarang, terlihat penurunan dalam kasus baru yang dilaporkan karena lebih sedikit tes yang dilakukan pada Minggu (1/11).
Seperti di negara-negara besar Eropa lainnya yang bergulat dengan kemunculan kembali COVID-19, pemerintah Prancis pada Jumat (30/10) memerintahkan penguncian nasional selama empat minggu kedua karena langkah-langkah jam malam sebelumnya gagal memberikan dampak.
Para ahli mengatakan langkah terbatas untuk menahan COVID-19 biasanya membutuhkan waktu dua minggu untuk mulai menunjukkan efek.
Selama penguncian pertama Prancis, dari 17 Maret hingga 11 Mei, kasus rawat inap COVID-19 terus meningkat hingga 14 April, mencapai level tertinggi sepanjang masa, yaitu 32.292 pasien.
Dengan 25.784 pasien, peningkatan lebih dari dua kali lipat dalam 12 hari, jumlah pasien rawat inap saat ini dan pada level tertinggi dalam empat bulan dengan cepat mendekati rekor itu.
Jumlah pasien di unit perawatan intensif (ICU) telah meningkat 152 menjadi 3.730 orang, yang juga merupakan terbanyak dalam empat bulan.
Korban jiwa COVID-19 bertambah 416 orang menjadi 37.435.