DEMOKRASI.CO.ID - Jurubicara Kepresidenan Fadjroel Rachman tengah jadi pergunjingan lantaran dinilai mendompleng penghargaan yang diraih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Itu berkaitan dengan penghargaan Sustainable Transport Award (STA) 2021 yang Diraih DKI Jakarta sebagai kota dengan transportasi publik terbaik.
Fadroel semestinya menafaatkan penghargaan Anies itu untuk menyemangati kota-kota lainnya Indonesia lain agar bisa berubah secara fundamental.
Demikian disampaikan, Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies (RCUS) Elisa Sutanudjaja melalui akun twitter miliknya, Minggu (1/11).
Elisa pun menyesalkan klaim Fadroel yang menyebut bahwa penghargaan itu hasil kinerja gubernur sebelum Anies Baswedan.
Sebagi jubis Istana, Fadjroel semestinya memakai momentum penghargaan DKI mendorong 12 kawasan metropolitan di Indonesia segera mengembangkan sistem transportasi publik yang lestari seperti Jakarta.
“Kasih semangat ke kepala daerah. Bukannya malah dipakai untuk puja puji tuan. Salah pula lagi,” sindir Elisa dikutip dari RMOL.
Hal itu makin membuktikan bahwa Fadjroel sosok yang hanya jadi pelayan tuan di Istana.
“Makin terlihat pada dasarnya dia ada untuk jadi pelayan tuan-tuan di Istana, dan bukannya untuk melayani negara dan publik,” sambungnya.
Sebelumnya, Fadjroel Rachman melalui akun Twitter pribadinya mengklaim pernghargaan yang diterima Pemprov DKI adalah hasil rintisan gubernur sebelum Anies.
“Akhirnya semua pekerjaan transportasi publik yang DIRINTIS Presiden @jokowi dan @basuki_btp dari #MRTJakarta #LRTJabodebek #6TolDalamKota juga #TransJakarta Pak Sutiyoso mendapatkan penghargaan.”
“Terimakasih juga @aniesbaswedan sudah melanjutkan,” cuitnya.
Padahal berdasarkan indikator, kriteria penilaian Inovasi dihitung sejak 1,5 tahun terakhir.