DEMOKRASI.CO.ID - Badan pengungsi PBB melaporkan bahwa sekitar 25 ribu warga Ethiopia yang melarikan diri dari konflik di wilayah Tigray telah menyeberang ke negara tetangganya, Sudan.
Komisioner Sudan untuk pengungsi, Abdullah Suleiman, bersama perwakilan asisten badan pengungsi PBB (UNHCR) di Sudan Jan Hansmann mengunjungi wilayah perbatasan untuk membahas gelombang masuk tersebut.
"Jumlah pengungsi Ethiopia yang telah tiba di negara bagian Gadaref dan Kassala sejak Sabtu telah mencapai 24.944," kata badan itu, seperti dikutip dari AFP, Minggu (15/11).
Hansmann, yang dikutip oleh kantor berita SUNA, mengatakan prioritas UNHCR saat ini adalah menyediakan tempat tinggal, makanan dan air bagi para pengungsi dan kemudian memindahkan mereka ke daerah-daerah yang jauh dari perbatasan untuk alasan keamanan.
Dia mengatakan badan pengungsi PBB sedang bekerja untuk mendirikan kamp baru di Sudan untuk orang Ethiopia.
UNHCR memperkirakan jumlah pengungsi akan bertambah jika konflik terus memburuk.
Sudan telah mengatakan akan melindungi ribuan warga Ethiopia yang melarikan diri dari konflik di kamp Um Raquba, yang pada 1980-an juga telah menampung ribuan warga Ethiopia yang melarikan akibat kelaparan.
Selama sepekan terakhir, pengungsi yang kelelahan telah mengalir melintasi perbatasan menuju Sudan setelah berjalan selama dua hari melalui panas yang menyengat, banyak dari mereka tidak menggunakan alas kaki.
Beberapa dari mereka tiba dengan skuter dan sepeda, sementara yang lain naik perahu darurat untuk menyeberangi sungai ke Sudan untuk melarikan diri dari pertempuran sengit yang terjadi di wilayah tempat tinggalnya.
Suleiman meminta komunitas internasional untuk ikut membantu para pengungsi.
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengumumkan pada 4 November bahwa dia telah memerintahkan operasi militer di Tigray dalam peningkatan dramatis dari perseteruan jangka panjang dengan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), partai yang berkuasa di kawasan itu.
Pemimpin wilayah Tigray pada Minggu (15/11) mengaku bertanggung jawab atas serangan roket di bandara tetangga ibu kota Eritrea, yang memicu kekhawatiran bahwa konflik dapat meluas.
Sumber pemerintah Sudan mengatakan hingga 200 ribu warga Ethiopia bisa mencari perlindungan di Sudan.(RMOL)