DEMOKRASI.CO.ID - Ustadz Yahya Waloni menantang duel Ngabalin hingga mati. Ia menyerahkan tempat dimana keduanya bertemu kepada Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Tantangan itu buntut dari ucapan Ngabalin yang meminta polisi memproses hukum Ustadz Yahya Waloni dengan Refly Harun.
Hal itu disampaikan Yahya Waloni saat mengisi sebuah ceramah merespons ucapan Ngabalin.
Tak hanya itu, Waloni juga bahkan menyebut Ali Mochtar Ngabalin dengan sebutan Kibulin dan menuduh dia munafik.
“Begitu Gus Nur ditangkap si munafik ngomong, namanya, mubaliq terkenal di Indonesia, mubaliq terbesar, Kibulin,” kata Ustadz Yahya Waloni sebagaimana dilihat Ruangterang.com dari kanal Youtube zhinyal Islam pada Sabtu, 7 November 2020.
“Kibulin, dia ngomong juga di Google, setelah Gus Nur upayakan polisi tangkap Refly Harun dan Ustadz Waloni,” katanya.
Yahya Waloni menyebut jika Ngabalin tidak senang dengan dirinya, tinggal tentukan tempat untuk baku hantam.
“Sudahlah Kibulin, kau kalau tidak senang dengan Yahya Waloni tinggal tentukan di mana kita ketemu, kita baku pukul sampai mati. Artinya berkelahi secara fisik. Kita figth,” tegasnya.
Waloni pun menjelaskan, Sugi Nur Raharja alias Gus Nur dianggap bersalah kerena polisi punya kemampuan secara hukum.
“Kepolisian ini punya kemampuan secara hukum pidana, mereka menguasai hal kriminalitas dalam kompleksifitas kehidupan masyarakat,” bebernya.
Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin memberikan apresiasi kepada Polri yang telah menangkap Sugi Nur Raharja atau Gus Nur terkait dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik terhadap Nahdatul Ulama (NU).
“Sugi selamat datang di Hotel Prodeo. Mulutmu adalah harimau kau, tahukah kau wahai Sugi semua org memberi apresiasi pada Bareskrim Polri kita.” Ujar Ngabalin dikutip dari akun Instagram resminya pada Senin, 26 Oktober 2020 lalu.
Selain Gus Nur, Ngabalin juga berharap Polri bisa menangkap Refly Harun selaku pemilik kanal YouTube dan Ustad Muhammad Yahya Waloni yang kerap memberikan kritik keras keada pemerintah.
“Kami juga mendoakan agar sahabatmu Waloni dan Refly bisa nyusul kau. biar klian tahu inilah demokrasi, pancasila azas negeri ini, Sugi semoga kau cepat siuman, dan yang lain berhentilah klian menghujat, mencaci maki, dna mengkafir-kafirkan orang lain,” pungkasnya.