DEMOKRASI.CO.ID - Prediksi dan pernyataan Menko Polhukam yang menyebut Habib Rizieq Shihab (HRS) tak memiliki pendukung yang banyak akhirnya terbantahkan.
Pasalnya, jumlah massa penjemput Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu berjumlah jutaan orang.
Demikian disampaikan salah seorang pegacara HRS, Damai Hari Lubis, Selasa (10/11/2020).
Damai menganggap, Mahfud telah menyepelekan massa penjemput Rizieq Shihab.
Dengan demikian, Mahfud menilai bahwa tidak perlu dilakukan pengamanan yang berlebihan.
Nyatanya, sambung Damai, jumlah massa yang ikut menjemput mencapai jutaan orang.
“Ternyata, jumlah massa yang menjemput Habib Rizieq Shihab mencapai tiga juga orang,” ujarnya dikutip PojokSatu.id dari JPNN.
Damai juga menyinggung pernyataan Mahfud yang membandingkan HRS dengan Ayatullah Khomeini.
Sebab, kata Damai, jumlah orang yang menjemput HRS jauh lebih banyak ketimbang massa yang menyambut Ayatullah Khomeini.
“(Yang menjemput Habib Rizieq) Melebihi orang suci massa penjemputan Khomeini. Sehingga pendapat Mahfud keliru,” ungkap Damai.
Hal itu bisa dibuktikan dengan lumpuhnya operasional Bandara Soekarno-Hatta.
“Jalan seharusnya satu jalur, terpakai dua jalur, bandara lumpuh,” tuturnya.
Bukti lain, waktu tempuh dari Bandara Soetta sampai ke kediaman HRS pun sampai empat jam lamanya.
“Sekitar empat jam. Dari bandara kemudian Tol Slipi semua macet. Nyaris tak bisa bergerak,” tandasnya.
Untuk diketahui, aktivitas Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa pagi sempat terganggu.
Sejumlah maskapai penerbangan pun terpaksa memberlakukan reschedule atau penjadwalan ulang dan refund.
Hal itu lantasan para penumpang terjebak kemacetan panjang di akses menuju ke bandara.
Bahkan, kebijakan ini juga terpaksan diambil maskapai plat merah Garuda Indonesia.
PT Angkasa Pura II (Persero) menyatakan, penjadwalan ulang penerbangan dapat dilakukan penumpang pesawat yang sudah memiliki tiket keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta pada hari ini.
Selain Garuda Indonesia, maskapai yang telah mengkonfirmasi dapat dilakukannya rescheduled atau refund adalah Lion Air, Batik Air, dan Citilink.
Plt. Senior Manager Branch dan Communication Bandara Soekarno-Hatta Haerul Anwar mengatakan, koordinasi telah dilakukan dengan para stakeholder termasuk maskapai.
“Kebijakan maskapai ini sebagai langkah antisipasi agar penumpang pesawat dapat tetap melakukan perjalanan di waktu yang berbeda,” ujarnya, Selasa (10/11/2020).
Haerul Anwar menuturkan, saat ini dilakukan penyesuaian dan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan Bandara Soekarno-Hatta.
“Sudah dilakukan rekayasa lalu lintas. Kami juga kerjasama dan kordinasi dengan kepolisian dan TNI serta lainnya,” tandasnya.