DEMOKRASI.CO.ID - Twitter @ustadzmaaher_ beberapa hari lalu mengunggah potongan video Gus Miftah soal 'Pengajian dengan Lonte' yang berujung viral. Tentang hal itu, MUI Jateng kemudian bicara soal jangan mendengar ceramah dalam bentuk potongan saja, selain itu penceramah juga harus hati-hati dalam pemilihan kata.
"Kalau mau menilai perkataan orang di antara ceramah, jangan diedit, lah. Supaya bisa utuh dan menilai. Kalau diedit, konteksnya gimana. Kalau utuh kan konteksnya jelas," kata Ketua MUI Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji, saat dihubungi detikcom, Rabu (25/11/2020).
Terkait Gus Miftah yang memang dikenal sering berdakwah di lokalisasi atau di depan PSK, Darodji menilainya sebagai hal bagus. Sebab, kata Darodji, dalam dakwah itu ada maksud untuk mengentaskan para pekerja dunia malam.
"Bagus itu ceramah bisa di situ, hanya saja kata-katanya yang dihindari," ujarnya.
Kata-kata yang dimaksud yaitu kosakata yang bisa menyinggung salah satunya 'lonte' karena biasa diucapkan orang yang sedang emosi dan cenderung kasar. Meski maksudnya baik namun ia berharap para penceramah bisa mencari kata ganti yang lebih baik atau eufimisme.
"Kan mungkin saja ada yang tersinggung meski memang profesinya. Mungkin sadar harapannya agar meninggalkan profesi itu, tapi lebih bagus dengan kata yang lain," ujarnya.
Secara umum, Darodji juga berharap para penceramah tidak berkata kasar apalagi dengan marah-marah. Ia memberi contoh jika memang harus menyebut profesi 'lonte' maka bisa diganti tuna susila atau PSK.
"Kepada para penceramah siapapun itu carilah kata-kata yang lebih enak dan menyejukkan. Tidak marah, memaki dan keluar kata yang menimbulkan perasaan gimana. Semisal tunasusila agak alus ya, atau PSK," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, kicauan akun @ustadzmaaher_ itu direpost lewat instagram @maklambeturah. Akun twitter @ustadzmaaher_ tersebut mengunggah potongan video terkait dakwah Gus Miftah. Potongan video itu berisi perbincangan Gus Miftah dalam acara talk show yang membahas dakwah di lokalisasi. Selain itu juga potongan dakwah Gus Miftah yang menyinggung pengajian dengan Psk.
"Kata Gus Miftah, Pengajian Yang Paling Menyenangkan Adalah Pengajian Dengan Psk.
Berarti Gus Miftah ini Kyai Pecinta Lonte ?? #seriusnanya," tulis akun itu, 22 November 2020, seperti dikutip detikcom, Senin (23/11).
Gus Miftah angkat bicara soal viralnya 'pengajian dengan Psk...
Gus Miftah pun angkat bicara terkait unggahan itu. Ia mengaku tidak kenal dengan para pemilik akun itu. Namun Gus Miftah mengaku pernah mendoakan seseorang bernama Ustaz Maaher.
"Saya tidak kenal, belum pernah ketemu. Tapi saya pernah mendoakan Ustaz Maaher ketika beliau sakit. Waktu itu diajak Ustaz Yusuf Mansur mendoakan beliau yang sedang sakit," ujar Gus Miftah saat dihubungi detikcom.
Ia bahkan mengajak pemilik akun tersebut untuk datang dan ikut dalam ceramahnya agar mengetahui kondisinya. Gus Miftah juga membuat pernyataan di akun instagramnya soal ajakan tersebut.
"Saya melayangkan undangan terbuka, santri saya di lokalisasi dan klub malam juga mengundang, kalau dia mau ngaji di lokalisasi, klub malam, silakan. Nanti kalau butuh tiket pesawat, hotel, akomodasi, saya fasilitasi semua," ujar Gus Miftah.(dtk)