DEMOKRASI.CO.ID - Tidak sedikit yang menilai heboh riuh kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab berlebihan.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla salah satunya. Dia menyebut kedatangan Habib Rizieq terlewat disikapi seolah menjadi masalah yang sangat serius.
“Kenapa masalah Habib Rizieq begitu hebat permasalahnnya, sehingga polisi, tentara turun tangan> Sepertinya kita menghadapi sesuatu goncangan,” ucap Jusut Kalla dia acara webinar kebangsaan dalam menyambut Munas ke-V PKS bertajuk "Partisipasi Masyarakat Sipil dalam Membangun Demokrasi yang Sehat", Jumat malam (20/11).
Menurutnya, hal itu terjadi dikarenakan adanya kekosongan di tubuh kepemimpinan negara ini dalam hal menyerap aspirasi masyarakat secara luas.
“Adanya kekosongan itu begitu pada pemimpin kharismatik, katakanlah kharismatik begitu atau ada yang berani memberikan alternatif, maka orang mendukungnya,” katanya.
Dia menambahkan, masalah atau kegaduhan kedatangan Habib Rizieq merupakan masalah suatu indikator bahwa proses yang perlu diperbaiki dalam sistem berdemokrasi di Indonesia.
“Kenapa ratusan ribu orang itu, kenapa dia tidak percayai DPR untuk berbicara? Kenapa tidak dipercarayai partai-partai khususnya partai Islam untuk mewakili masyarakat itu,” herannya.
“Kenapa masyarakat memilih Habib Rizieq untuk menyuarakan, yang punya aspirasi. Itu pertanyaan yang penting kita evaluasi, jawab khususnya PKS dan partai Islam lainnya,” tandasnya.(RMOL)