DEMOKRASI.CO.ID - Awalnya Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Achmad Riad mengatakan, TNI tidak pernah memberikan perintah terkait pencopotan baliho dan semacamnya.
Demikian disampaikan Kapuspen menanggapi pencopotan dan penurunan baliho bergambar Imam Besar FPI Habib M. Rizieq Shihab.
Namun sehari sesudahnya, Jumat (20/11), Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan bahwa pencopotan baliho Habib Rizieq merupakan perintahnya.
Dia menyebut baliho itu beberapa kali diturunkan Satpol PP, tapi dipasang lagi.
Sosiolog senior Musni Umar mengatakan, masyarakat jangan sampai terprovokasi.
Menurut Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta ini, dialog dan rekonsiliasi adalah solusi atas permasalahan yang ada.
"Baliho HRS yang dipasang di berbagai sudut jalan merupakan inisiatif masyarakat. Mereka urungan dana untuk buat baliho. Mereka pasang dan jaga baliho," kata dia lewat akun @musniumar, Sabtu (21/11).
"Pangdam Jaya tahu tupoksinya, saya duga beliau diperintah. Jangan terprovokasi, tetap sabar. Dialog dan rekonsiliasi solusi permanen," lanjut Musni Umar menambahkan.[rmol]