DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo dilaporkan ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berdasarkan sumber detikcom, Edhy Prabowo ditangkap KPK pada Rabu (25/11) dinihari di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) setelah pulang dari Amerika Serikat (AS).
Diketahui, Edhy Prabowo memang sedang ke AS untuk mengunjungi Oceanic Institute of Hawaii Pacific University. Acara itu merupakan wadah penelitian untuk seluruh jenis udang. Edhy menjelaskan dalam acara itu juga terdapat berbagai perusahaan yang memiliki great grandparents dari berbagai jenis udang termasuk udang vaname.
"Jadi buyutnya induk udang. Di sini dia bekerjasama dengan swasta karena ini diinisiasi dengan pemerintah Amerika. Jadi dia bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan swasta Amerika, yang kemudian masing-masing perusahaan ini punya mitra lagi ke perusahaan lain. Mungkin ada yang sudah ke Indonesia," terang Edhy saat jadi pembicara dalam acara Jakarta Food Security Summit-5, Kamis (19/11/2020).
Nah, Edhy berencana untuk melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan para perusahaan itu. Tujuannya untuk memastikan stok kebutuhan bahan untuk bibit udang yang tengah dikembangkan oleh Indonesia.
"Nah saya ingin memastikan, kita ingin semakin mempertajamkan. Jadi jangan ada ketergantungan. Nanti kita kesulitan, induk ini nanti susah kita dapat. Nah saya akan langsung melakukan MoU. Ini bisa menjadi jaminan kepada para pelaku usaha untuk kepastian bibit udang sendiri," imbuhnya.
Selain itu, dia juga mengunjungi Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di AS. Hal itu dibagikan dalam akun Instagram resminya @edhy.prabowo.
"Banyak hal yang mereka sampaikan tentang dinamika kerja di luar negeri, termasuk kerinduan terhadap keluarga di Indonesia. Meski mencari nafkah di Negeri Paman Sam, para ABK ini tetaplah nelayan Indonesia. Sehingga kami di KKP akan selalu berkomunikasi dengan pihak KJRI untuk mengetahui kabar teman-teman di sini," bunyi keterangan foto terseebut. (*)