logo
×

Senin, 16 November 2020

Imbas Pernikahan Putri HRS, dr Tirta Sebut Kinerja Satgas Covid Gagal, Minta PSSB Dicabut

Imbas Pernikahan Putri HRS, dr Tirta Sebut Kinerja Satgas Covid Gagal, Minta PSSB Dicabut

DEMOKRASI.CO.ID - INFLUENCER dan dokter Tirta Mandira Hudhi terus mengkritisi inkonsistennya kebijakan pemerintah DKI Jakarta yang memberlakukan PSBB Transisi, karena telah mengijinkan digelarnya pernikahan putri Habib Rizieq dengan ribuan undangan di masa pandemi.

Tak hanya itu, pria yang akrab disapa dr Tirta itu menyebut kinerja Satgas Covid-19 telah gagal. Apalagi melalui BNPB Indonesia malah membagikan masker 20.000 untuk undangan. Sementara untuk masyarakat masker beli sendiri dan jika tidak pakai langsung disanksi. Di sisi lain, imbau hindari keramaian, sampai berbagai bisnis hancur lebur, namun di sisi lain seperti memberikan lampu hijau beramai-ramai di acara nikahan putri pendiri Front Pembel Islam (FPI) itu.

“To the point aje, rakyat berhak lho mengajukan mosi enggak percaya atas kinerja @satgascovid19.id. Bisa kan? Boleh lah, kan demokrasi, kalian dipercaya presiden buat urus Covid, enggak main-main lho amanahnya dan bagi sebagian rakyat, gagal sih tugas kalian itu,” tegasnya, Senin (16/11/2020), lewat unggahan Instagram.

Pria yang juga relawan Covid ini menantang Satgas Covid, jika tidak mau disebut gagal untuk bisa mengatasi Covid tahun 2020 ini. “Cuma ye nanti jangan dikit-dikit dilaporkan ye, buktikan kalo enggak gagal, 2020 bisa enggak? Anggaran kalian itu enggak dikit. Udah (mau) Desember, first wave (gelombang pertama) saja enggak kelar-kelas bos, mentok salahin rakyat, salahin rakyat,” tandasnya.

“Nakes wafat banyak, pariwisata ancur, kerumunan yang enggak dicegah, isinya imbauan mulu, UMKM ancur, demo dimana. Testing yang masih gitu-gitu aje, rapid test yang masih jadi standar transportasi, data masih belum real time,” keluhnya dengan tagar #indonesiaterserah.

dr Tirta melihat selama 8 bulan ini penanganan Covid begitu-begitu sjaa. “Ah gimana sih ndan ndan, 8 bulan gitu-gitu aje dah @satgascovid19.id. Mending kalian ke lapangan deh, bantuin kita kita ngurus pasien/edukasi. Dripada duduk d kantor menyiapkan narasi komunikasi yg “gitu-gitu aja”,” tulisnya.

Dia menilai jika masih inkosisten, lebih baik cabut PSBB transisi dan biarkan gelaran besar seperti Liga 1 tanpa penonton tetap digelar, konser juga.

“Oke. @bnpb_indonesia mari kita mulai edukasi dari awal lagi @satgascovid19.id . Trust issue dah ancur lebur. Cabut PSBB transisi DKI. Kita edukasi cara laen, persuasi. Bukan represif. Kerumunan kadung terjadi, mau PSBB juga percuma skrng. PR besar menanti, rakyat menunggu. Tapi kali ini Liga 1 , konser, sama pameran UMKM diizinkan yo ndan. Fix nanti janji sesuai protokol. Kami buktikan kami bisa patuh benaran,” ungkapnya.

Di sisi lain, dia juga menyoal denda Rp50 juta yang diberikan ke penyelenggaran nikahan putri Habib Rizieq.

“Dapat kabar dari @satpolpp.dki, sudah kena denda penyelenggaranya, yakin efektif? Cuma denda enggak sebanding dengan ribuan massa yg datang. Jadi EO-EO mari buat event, denda Rp50 juti doank lah, point saya bukan denda, tapi menahan diri, latian kontrol massa. Kalau dengan denda semua beres, EO-EO sudah dari dulu buat acara. Perasaan dulu dibubarin,” sindirnya.

“Coba dievaluasi PSBB transisi nya, cabut saja. Sekarang tinggal @bnpb_indonesia, maunya gimane tuh, masker 20.000 pcs diapain dikasih gratis,” pungkasnya.

Artikel Asli

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: