DEMOKRASI.CO.ID - Kepulangan Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi ke Indonesia membuat ahli metafisika kondang Mbah Mijan ikut besuara.
Pemilik nama asli Samijan ini menyebut, bahwa aksi penjemputan yang dilakukan massa pendukung dan simpatisannya itu membuahkan sebuah fenomena.
“Kerinduan Mbah selama ini terjawab,” kata Mbah Mijan dikutip PojokSatu.id dari JPNN, Selasa (10/11/2020).
Penjemputan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu, juga disebut sosok asal Kebumen itu sebagai bentuk kerinduan yang cukup besar.
“Bukan hanya Mbah. Ini kerinduan umat. Lihat bagaimana penjemputan di Soekarno-Hatta,” imbuhnya.
Dengan banyaknya para penjemput, Mbah Mijan menilai, Habib Rizieq merupakan salah satu orang yang berpengaruh di Indonesia.
“Fenomena kerinduan umat yang luar biasa hari ini salah satu bukti beliau orang yang berpengaruh,” katanya.
“Apa pun alasan kepulangan Habib Rizieq, beliau selalu dirindukan,” imbuh Mbah Mijan.
Dia pun memandang, kepulangan Habib Rizieq cukup berdampak, khususnya buat pendukungnya.
“Suasana (para pendukung Habib Rizieq) bakal adem, ayem,” kata Mbah Mijan.
“Selamat datang Imam Besar Habib Rizieq Shihab yang kami sayangi,” pungkasnya.
Habib Rizieq sendiri tiba di Bandara Soekarno-Hatta sesuai jadwal.
Tampak anak dan istrinya yang mengenakan gamis hitam berada di belakangnya dengan sejumlah orang lainnya yang turut mendampingi.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu memakai jubah putih-putih sebagaimana ciri khasnya selama ini.
Terlihat, HRS melewati eskalator dengan sebuah koper warna hijau yang dibawanya sendiri.
Sementara, ribuan pendukung dan simpatisannya sudah memenuhi area Terminal 3 Bandara Soetta.
Bahkan, mereka juga sudah membuat barikade untuk memberikan jalan kepada Habib Rizieq.
Para penjemput beramai-ramai langsung menghampiri sang habib.
Barikade jalan yang dibuat bahkan dijebol para loyalis untuk bisa bersalaman dan menatap wajah HRS dari dekat.
Bahkan, Habib Rizieq sampai membutuhkan waktu sekitar satu jam agar bisa menaiki mobil Mitsubishi Majero Putih nopol B 1 FPI yang sudah menunggunya.
Iring-iringan kendaraan tersebut pun terpaksa berjalan dengan cukup pelan.
Itu lantaran saking penuh sesaknya massa penjemputnya di bandara.
Dari atas mobil, Habib Rizieq sempat menyapa dan melambaikan tangan kepada para penjemputnya.
Dengan sebuah megaphone, Habib Rizieq terlihat sedikit berbicara.
Akan tetapi, suaranya tak terdengar jelas kalah dengan teriakan takbir yang digemakan para penjemputnya.