DEMOKRASI.CO.ID - Tim penyelamat di kota pelabuhan Izmir, Turki, terus mencari korban gempa bumi yang terjadi pada Jumat (30/10). Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) mengatakan, korban tewas akibat gempa di pantai barat Laut Aegean terus bertambah. Kini jumlahnya telah mencapai 76 orang pada Senen (2/11) pagi waktu setempat.
"Sekitar 1.044 gempa susulan telah melanda daerah itu sejak Jumat, dan 43 di antaranya di atas kekuatan 4,0," kata AFAD, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin (2/11).
Korban luka-luka bertambah menjadi 962 orang. Sebanyak 743 di antaranya luka ringan dan telah keluar dari rumah sakit, sedangkan 219 orang masih dalam perawatan.
Sejauh ini, sudah ada 1.864 tenda darurat yang telah dipasang. Otoritas sedang mempersiapkan pemasangan tenda lagi sebanyak 2.038.
AFAD mencatat, akomodasi sementara telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan mendesak akan tempat tinggal di kota Izmir. Di antaranya menyedakan 3.545 tenda, 57 tenda serba guna, 24.382 selimut, 13.280 tempat tidur, 5.500 kantung tidur, 2.657 peralatan dapur, empat pancuran, dan wadah toilet, dikirim ke zona tersebut.
Angka terbaru datang setelah seorang gadis berusia 14 tahun berhasil diselamatkan dari puing-puing pada Senin (2/11) pagi, 58 jam setelah gempa bumi mengguncang Izmir.
Setelah pertolongan pertama dilakukan, gadis bernama Idil Sirin itu dibawa ke rumah sakit setempat.
Sejauh ini, AFAD telah menyelamatkan 105 orang dari puing-puing saat aktivitas pencarian dan penyelamatan terus berlanjut.
Turki adalah salah satu zona paling aktif secara seismik di dunia karena terletak di beberapa garis patahan aktif. Negara itu juga telah menderita gempa bumi yang menghancurkan di masa lalu. (RMOL)