DEMOKRASI.CO.ID - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menanggapi kepulangan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Fahri menyebut Habib Rizieq merupakan tokoh yang dinantikan kedatangannya. Ia menyertakan tagar #WelcomeHomeHRS dalam postingannya di Twitter.
“Ada seorang tokoh, diakui atau tidak, ia disambut kedatangannya. Perpisahannya mengharukan dan pertemuannya dinantikan,” kata Fahri melalui akun Twitter pribadinya, @Fahrihamzah, Senin (9/11).
Fahri mempertanyakan mengapa pemerintah tidak ikut gembira atas kepulangan Habib Rizieq.
“Mengapa pemimpin negara tidak ikut pada perasaan sukacita bangsa? Apa yang menghalanginya mengucapkan selamat datang kembali ke tanah air?,” sambung Fahri.
Wakil Ketua Umum Partai Geloa itu meminta pemerintah dan masyarakat untuk tidak mempertahankan kebencian masa lalu.
“Pemimpin negara harus dewasa. Kita tidak akan bisa terus menerus mempertahankan sisa-sisa dengki padahal kita sedang mencari alasan untuk bersatu,” kata Fahri.
“Pemimpin harus ada kerelaan untuk menelan malu akibat kecerobohan masa lalu,” tambah Fahri.
Fahri menyarankan agar pemerintah melakukan rekonsiliasi untuk mengakhiri konflik masa lalu.
“Marilah kita pikirkan rekonsiliasi besar setelah konflik aliran yang melelahkan. Kita belajar dari Amerika Serikat gak usah malu, presiden terpilih @JoeBiden memakai Tagline #TimeToHeal ini waktu untuk mengobati luka hati yang twk jelas. Ayolah kita bisa bersatu. #WelcomeHomeHRS,” tandas Fahri Hamzah.
Habib Rizieq sudah terbang dari Arab Saudi menuju Indonesia dengan menggunakan pesawar Saudiyah, Senin (9/11). Ia dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) besok pagi, Selasa (10/11).
Habib Rizieq akan disambut oleh para pendukungnya. Dari bandara Soetta, Habib Rizieq bersama keluarganya langsung bertolak ke kediamannya di Petamburan Jakarta.
Menko Polhukam Mahfud MD mempersilahkan para pendukung Habib Rizieq untuk menjemput kedatangan Imam Besar FPI itu. Namun, Mahfud mengingatkan agar penjemputan dilakukan dengan tertib dan menaati protokol kesehatan.
Mahfud juga meminta aparat untuk tidak berlebihan dalam melakukan pengamanan terhadap Habib Rizieq dan para pendukungnya yang menjemput.