DEMOKRASI.CO.ID - Nama Direktur Eksekutif EWI Ferdinand Hutahaean akhir-akhirnya ini gencar mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Terbaru ia menyerang Anies dengan menyebut gubernur tidak mampu kerja dan bangga dengan penghargaan yang bukan miliknya.
Hal itu terkait tingginya angka pengangguran di Jakarta. Ferdinand bahkan menyebut hal itu sangat memalukan.
Kritikan pedas itu disampaikan Ferdinand melalui akun Twitter miliknya pada Sabtu, 7 November 2020.
“Jakarta mnjd kota paling tinggi tingkat penganggurannya di Indonesia yaitu 10,95% diatas rata2 Nasional 7,7%,” tulisnya sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com pada Sabtu, 7 November 2020.
Menurut Ferdinand hal itu bisa terjadi karena Anies Baswedan sebagai gubernur tidak becus kerja.
"Jakarta mnjd kota paling tinggi tingkat penganggurannya di Indonesia yaitu 10,95% diatas rata2 Nasional 7,7%.
Inilah akibat dr Gubernurnya tak mampu kerja, dpt penghargaan krn kinerja pendahulunya dan bangga dgn penghargaan yg bkn miliknya. Memalukan..!" kata Ferdinand Hutahaeandi twitternya.
Jakarta mnjd kota paling tinggi tingkat penganggurannya di Indonesia yaitu 10,95% diatas rata2 Nasional 7,7%.
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) November 6, 2020
Inilah akibat dr Gubernurnya tak mampu kerja, dpt penghargaan krn kinerja pendahulunya dan bangga dgn penghargaan yg bkn miliknya. Memalukan..!
https://t.co/GzDkLAFX9j
“Inilah akibat dr Gubernurnya tak mampu kerja, dpt penghargaan krn kinerja pendahulunya dan bangga dgn penghargaan yg bkn miliknya. Memalukan..!,” lanjutnya.
Hal itu diungkapkan mantan politisi Partai Demokrat menanggapi hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta terkait pengangguran di Jakarta.
BPS DKI Jakarta dalam keterangan tertulisnya mencatat jumlah pengangguran di Ibu Kota melonjak menjadi 572.780 orang per Agustus 2020. Jumlah tersebut meningkat 4,4 persen jika dibandingkan pada Agustus 2019.
“Bila dibandingkan dengan keadaan Agustus tahun lalu, pengangguran DKI Jakarta naik 4,41 persen atau bertambah 233.378 orang,” tulis BPS DKI Jakarta.