DEMORKASI.CO.ID - Sejumlah fasilitas publik di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, rusak diakibatkan terinjak-injak massa penjemput Habib Rizieq Shihab (HRS), Selasa (10/11) kemarin.
Pengamat politik Ujang Komarudin tak menampik bahwa aksi perusakan memang menjadi salah satu imej yang tak pernah lepas dari pendukung HRS.
Akan tetapi, ia menilai, kerusakan fasilitas Bandara Soetta itu lebih dikarenakan banyaknya jumlah massa penjemput.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu saat dihubungi PojokSatu.id, di Jakarta, Rabu (11/11/2020).
“Memang ada kerusakan fasilitas umum. Itu mungkin karena terlalu banyaknya dan melimpah ruahnya pendukung HRS yang masuk bandara,” ujarnya.
Akan tetapi, kata Ujang, jika kerusakan fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta itu dilakukan dengan sengaja, tetap harus diselidiki siapa pelakunya.
Kemudian, lanjut dosen Universitas Al-Azhar itu, hal tersebut harus dipertanggungjawabkanan sebagaimana aturan negara mengatur terkait dengan perusakan fasilitas umum.
“Jika kerusakannya karena disengaja, tentu harus dicari dulu siapun pelakunya. Sehingga bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya,” jelasnya.
Kendati demikian, ungkap Ujang, banyak kemungkinan dalam peristiwa tersebut.
Termasuk adanya pihak tertentu yang ingin menjatuhkan citra Imam Besar FPI itu.
“Banyak kemungkinan. Bisa saja ada pihak lain yang merusak. Yang (tujuannya) ingin menjatuhkan citra HRS,” tuturnya.
Begitu pun sebaliknya, bisa juga kerusakan itu tidak disengaja dilakukan oleh pendukung HRS lantaran tumpah ruahnya massa.
“Atau bisa saja kerusakan itu tak sengaja, karena membludaknya massa yang hadir,” beber ujang.
Menurutnya, tidak akan sulit untuk menemukan pelaku atas rusaknya fasilitas bandara.
“Pelakunya pasti ketemu. Di bandara banyak CCTV. Dan HRS tak bisa disalahkan. Dan dia tidak salah,” pungkasnya.
Sementara, Wakil Sekjen Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Novel Bamukmin menyampaikan permohonan maafnya kepada pihak bandara.
“Kami tim penyambutan IB HRS meminta maaf atas kerusakan dan semoga Allah membalas dengan banyak kebaikan,” kata Novel kepada PojokSatu.id, Rabu (11/11/2020).
Namun, Novel menyayangkan masih ada saja pihak yang kebakaran jenggot atas kepulangan HRS.
Bahkan, pihak dimaksud membuat fitnah bahwa jutaan massa yang menjemput Habib Rizieq itu merupakan massa bayaran.
Kendati demikian, Novel enggam yang menyebut siapa orang dimaksud.
Hanya saja, anak buah Habib Rizieq ini menyebut orang itu sebagai “anjing peking” dan “si Desi”.
“Bahkan anjing peking si desi mulai menggonggong lagi menebar hoax dan fitnah karna momen kerusakan kecil Bandara Soeta,” ucapnya.
“Membuat fitnah bahwa jutaan masa dibayar demi pencitraan. Jadi kalau tidak menggongong si Desi tidak makan,” tegas Novel.
Terpisah, Ketua PA 212 Slamet Maarif menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola bandara untuk menyelesaikan kerusakan fasilitas publik.
“Kita sudah kirim tim untuk bertemu dan koordinasi dengan pihak bandara untuk segera diselesaikan,” katanya kepada wartawan, Rabu (11/11/2020).
Tim yang diutus untuk menemui pengelola Bandara Soetta menawarkan mengganti rugi kerusakan fasilitas bandara tapi ditolak pengelola bandara.
“Kita mau ganti rugi, tapi kata pihak bandara nggak usah karena nggak seberapa,” ujarnya.
Dengan adanya penolakan itu, kata Slamet, masalah kerusakan fasilitas bandara dianggap selesai.
“Alhamdulillah sudah diselesaikan dengan baik. Hanya kerusakan kecil dan memang barang yang rentan rusak,” ucapnya.