DEMOKRASI.CO.ID - Sosial media pernah dihebohkan dengan Sebuah mobil Patroli Jalan Raya ( PJR ) mengawal 3 orang pria yang sedang joging di Jalan By Pass Ngurah Rai, Denpasar. Pros tersebut.
Diketahui bahwa salah satu pria tersebut adalah Richard Muljadi cucu dari taipan /konglomerat Indonesia Kartini Muljadi yang sudah divonis 1,5 tahun bui karena terbukti bersalah dalam penggunaan narkotika jenis kokain oleh PN Jaksel February 2019 lalu.
Baru baru ini Warganet diramaikan kembali dengan adanya foto diduga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedang mengawal seorang pria seperti Richard Muljadi.
Dari foto yang beredar, terlihat seorang pria berpenampilan santai pakai baju sweater warna abu-abu lengan panjang dan kaca mata. Kemudian, di belakang pria tersebut ada prajurit berseragam dinas TNI.
Prajurit TNI di lengannya tertera PM (Polisi Militer), pinggangnya juga tampak ada tas warna biru. Prajurit TNI ini berjalan mengawal di sebuah tempat terbuka, semacam kebun atau taman.
Namun, belum diketahui ini foto kapan yang diviralkan di media sosial Twitter. Sebab, pria yang diduga Richard Muljadi dan prajurit TNI yang mengawalnya itu tidak memakai masker. Termasuk, belum ada tanggapan dari Pusat Penerangan TNI.
Foto ini sepertinya dijadikan status di media sosial oleh akun Richard Muljadi, tapi ketika dicek akun instagramnya bersifat privasi. Sehingga tidak bisa lagi dilihat foto-fotonya kecuali sudah berteman di media sosial.
Dengan begitu, warganet bertanya-tanya tentang keaslian dan kebenaran foto ini. Makanya, Pusat Penerangan TNI diharap memberikan tanggapan terkait beredarnya foto tersebut.
“Richard Mulyadi WNI keturunan ini dikawal Polisi Militer seperti yg ada dalam foto.
Kalau iya, sungguh sedih sekali aku. Dimana harga dirimu Pak,dan apakah kapasitas PM boleh mengawal Sipil biasa ? Dan bukan sebagai Hakim garis militer ? ,” tulis akun @RidwanS38612261 dikutip pada Selasa, 24 November 2020.
Richard Mulyadi WNI keturunan ini dikawal Polisi Militer seperti yg ada dalam foto.
— Ridwan S.⤴️ (@RidwanS38612261) November 23, 2020
Kalau iya, sungguh sedih sekali aku. Dimana harga dirimu Pak,dan apakah kapasitas PM boleh mengawal Sipil biasa ? Dan bukan sebagai Hakim garis militer ? pic.twitter.com/aZxRnRa0bi
