DEMOKRASI.CO.ID - Calon walikota dan calon wakil walikota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji semakin menunjukkan kualitasnya untuk memimpin kota pahlawan.
Begitu penilaian Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat pada penampilan Eri Cahyadi-Armuji dalam debat publik kedua Pilkada Kota Surabaya, Rabu lalu (18/11).
Djarot menyebutkan, dalam debat publik itu Eri-Armuji berhasil menjelaskan secara progresif program-program kerja bagi pembangunan Kota Surabaya. Hal berbeda justru dilakukan kompetitornya yakni pasangan Mahfud-Mujiaman.
"Debat kemarin malam telah menunjukkan kualifikasi kepemimpinan Eri-Armuji, berhadapan dengan Machfud Arifin yang lebih kedepankan retorika. Namun tidak memahami persoalan tata kota, investasi dan juga manajemen pemerintahan yang baik," kata Djarot dalam keterangannya, Sabtu (21/11).
Djarot juga menilai Machfud Arifin-Mujiaman kurang begitu paham dengan pemerintahan yang baik. Paslon nomor urut 2 tersebut terlihat menggunakan strategi memecah belah, termasuk mendekati sejumlah senior PDIP di Surabaya.
Djarot mengklaim, pasca debat tersebut dukungan terhadap Eri-Armuji akan semakin besar dan menyatu saat gaya kepemimpinan Machfud-Mujiaman menggunakan metode pecah belah dan mengandalkan kekuatan logistik dan uang semata.
"Eri semakin kuat justru karena gemblengan dan kepungan. Apa yang terjadi justru membuktikan bagaimana masyarakat Surabaya memiliki keberanian untuk memilih pemimpin muda yang jujur, berpengalaman, dan visioner," beber anggota DPR itu.
"Jadi ketika Surabaya dikepung, seperti halnya ketika sekutu mengepung Surabaya, perlawanan rakyat untuk mendukung pemimpin yang baik akan semakin kuat," pungkas Djarot menambahkan. (RMOL)