DEMOKRASI.CO.ID - Ustad Maaher At-Thuwailibi bulan-bulanan dihujat warganet gara-gara mengancam akan mengepung rumah Nikita Mirzani.
Ustad Maaher mengultimatum Nikita untuk meminta maaf kepada Habib Rizieq Shihab (HRS) secara terbuka dalam waktu 1×24 jam. Jika tidak, Maher akan mengerahkan 800 laskar pembela ulama kepung rumah Nikita.
Menanggapi ancaman itu, pegiat media sosial Denny Siregar mengatakan, meminta maaf bagian dari akhlak, bukan karena takut.
“Di lingkungan gua tumbuh, minta maaf adalah bagian dari adab dan ahlak. Bukan karena takut. Tapi kadrun gak paham ini. Buat mereka, orang minta maaf itu karena takut,” tulis Denny Siregar di akun Twitter pribadinya, @Dennysiregar7, Jumat (13/11).
Denny menyarankan kepada Nikita agar tidak menuruti keinginan kadrun untuk meminta maaf.
“Mangkanya, jgn pernah minta maaf ke kadrun, lu pasti diinjek-ijek sama mereka. Kadrun itu sejenis hyena, hadapi dengan cara singa,” tegas Denny.
Penulis buku ‘Tuhan dalam Secangkir Kopi’ ini mengkritik nyali Ustad Maher yang akan mengerahkan 800 laskar untuk melawan seorang perempuan.
“Ngelawan Nikita, seorang cewe aja, butuh 800 orang. Bener kan kata gua? Kadrun itu orang yang berasa arab, tapi tytydnya kecillll,” imbuhnya.
Cuitan pedas Denny Siregar tak mendapat respon dari Ustad Maaher. Ustad muda ini malah memblok akun Denny.
“Gak kuat ma gua ternyata. Iya deh, mending lawan Nikita aja biar seimbang. Kan beraninya cuman sama perempuan,” sindir Denny seraya membagikan tangkapan layar akun ustad Maaher yang memblok-nya.