DEMOKRASI.CO.ID - Pegiat media sosial Denny Siregar, mengomentari penutupan akses menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta) oleh penjemput Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.
Denny Siregar menyebut massa penjemput terlihat banyak karena dimobilisasi dari daerah.
“Penjemputan itu dimobilisasi, digerakkan dari daerah-daerah menuju bandara, supaya kelihatan banyak dan besar,” kata Denny Siregar melalui akun Twitter pribadinya, @Dennysiregar7, Selasa (10/11).
Ia menyebut massa dimobilisasi untuk membangun citra Habib Rizieq yang terseret sejumlah kasus.
“Mereka datang bukan karena kecintaan. Dananya emang lumayan. Tapi itu sebagai investasi, untuk membangun citra baru supaya jejak chat seksnya hilang,” cetus Denny.
Denny juga menyoroti banyaknya anak-anak yang dilibatkan dalam penjemputan Habib Rizieq. Ia membagikan foto belasan anak berpakaian serba putih layaknya laskar FPI.
“Kapan negara bisa dengan tegas melindungi anak-anak dari hal beginian? Mereka korban. Waktu bermain mereka diperkosa. Tidak boleh sekolah karena pemerintah takut corona, tapi ketika dibawa ke jalan tidak ada yang bersuara,” katanya.
Anak-anak ikut jemput Habib Rizieq. (Twitter/@Dennysiregar7) |
Ia mengkritik penjemput yang masuk tol dengan menggunakan sepeda motor. Bahkan, para penjemput juga menutup akses menuju bandara.
“Gerombolan orang bodoh gila agama dibiarkan naik motor masuk tol, menutup akses menuju bandara, menguasai bandara internasional, merusak tanpa ada hukuman,” kata Denny.
“Pak @mohmahfudmd, biarkan saja mereka. Kita lihat akan sebesar apa mereka nanti karena negara diam saja dan tidak punya wibawa,” pungkas Denny Siregar.