logo
×

Selasa, 03 November 2020

Denny Siregar Berkomentar Soal Nabi Muhammad Dibuat Karikatur: Itu Bukan Nabi Gue!

Denny Siregar Berkomentar Soal Nabi Muhammad Dibuat Karikatur: Itu Bukan Nabi Gue!

DEMOKRASI.CO.ID - Buzzer yang juga pegiat media sosial Denny Siregar mengaku justru heran dengan reaksi sebagian besar umat Islam terkait karikatur Nabi Muhammad SAW.

Ia menyebut bahwa karakter dalam majalah itu sejatinya bukanlah Nabi Muhammad, sehingga menurutnya tak perlu dihebohkan.

“Ada teman yang nanya, ‘lu kok gak ngamuk ada yang menghina nabi lu?’. Gue heran, yang mana? Yang di Charlie Hebdo? Bukan, itu bukan nabi gua. Nabi gua pasti gak begitu. Dia ngamuk, ‘terus yang seperti apa?’. Gue senyum sendiri. Berarti dia belum kenal sama nabinya,” tulis Denny Siregar di Twitter, Jumat (30/10/2020).

Denny Siregar merasa heran, umat Islam ribut lantaran karikatur tersebut.

Ia menilai, ada hal besar lain yang lebih layak diperhatikan. Misalnya, kasus terorisme atau pengeboman yang dilakukan dengan nama Tuhan dan nabinya.

“Yang gua sedihkan itu, mereka ribut masalah penghinaan nabi lewat karikatur. Tapi diam ketika ada bom bunuh diri di negaranya yang membunuh orang tidak berdosa, wanita, dan anak-anak dengan nama Tuhan dan nabinya. Bahkan, mengecam pun tidak. Itu yang sebenar-benarnya penghinaan,” tegas dia.

Pria yang pernah bilang santri adalah calon teroris itu meyakini, pembuat karikatur tidak mengenal, apalagi memahami sifat Nabi Muhammad.

Jika apa yang pihak Charlie Hebdo gambar benar-benar nabi, secara karakter atau sifat yang tertuang, penggambaran itu sangat berbeda dengan sang sosok mulia.

“Nabi Muhammad itu dikenal lewat kata-katanya, perbuatan beliau tertuang dalam hadis-hadis, bukan dari wajah beliau. Dari apa yang gua baca selama ini, tidak seperti yang digambarkan Charlie Hebdo. Mereka bahkan tidak membaca kisah tentang nabi. Jadi bagaimana lu bisa simpulkan mereka bicara nabi?” ungkap Denny Siregar.

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: