DEMOKRASI.CO.ID - Habib Rizieq Shihab (HRS) mengalami kelelahan setelah melaksanakan serangkaian kegiatan, sepulangnya dari Arab Saudi. Buntutnya, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu terpaksa harus membatalkan agendanya. Termasuk tablig akbar di Kabupaten Cianjur pada Desember mendatang.
Surat resmi yang dikeluarkan DPP Front Pembela Islam (FPI) pada 19 November 2020, menyebutkan bahwa Habib Rizieq saat ini lebih memilih beristirahat atau rehat sejenak. Dalam suratnya, DPP FPI juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh elemen karena Habib Rizieq tidak bisa memenuhi undangan.
Ketua FPI Kabupaten Cianjur Habib Hud Alaydrus membenarkan informasi surat tersebut. "Benar HRS batal ke Cianjur. Untuk alasannya sendiri itu sudah jelas di dalam surat yang dikeluarkan DPP FPI. Ya kita menerima apa putusan yang dikeluarkan DPP," kata Hud, Jumat (20/11/2020).
Sebelumnya, FPI Cianjur tetap akan menggelar tablig akbar dengan mengundang Habib Rizieq. Kegiatan yang dilaksanakan di tengah pandemi Corona atau COVID-19 itu tidak diizinkan Pemkab Cianjur. Bahkan, pihak Polres Cianjur siap membubarkan kerumunan massa di acara tablig akbar tersebut.
Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis membenarkan kabar bahwa HRS harus jeda sejenak. "Karena selain cukup lelah akibat melalui perjalanan panjang dan langsung beraktivitas dengan tingkat kepadatan tinggi, serta setelah melihat antusiasme umat sejak 10 November saat kedatangan hingga 14 November pada acara Maulud Nabi SAW di Petamburan, umat begitu antusias pada setiap kegiatan yang akan berdampak pada penumpukan massa," ujar Shabri.
Shabri menyebut Habib Rizieq untuk sementara tidak akan melakukan kegiatan dalam jumlah massa yang besar. Hal itu disebut sebagai wujud menjalani pola hidup sehat.
"Sehingga sebagai wujud komitmen IB HRS dalam mengajak umat untuk menciptakan pola hidup sehat di masyarakat, maka untuk sementara IB HRS memilih tidak melakukan kegiatan yang akan berdampak pada penumpukan massa hingga situasi kembali normal," ungkap Shabri.
Kepulangan HRS ke Indonesia memang menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir, sosoknya yang dinanti oleh sejumlah golongan menuai pro dan kontra dalam tiap kegiatannya. Alasannya, karena munculnya kerumunan di tengah pandemi COVID-19 ini.