DEMOKRASI.CO.ID - Pengumuman resesi yang disampaikan Presiden Joko Widodo bukan hal yang baru. Sebelum resmi diumumkan, sejumlah ahli bahkan sudah mengklai Indonesia masuk resesi jauh sebelu pengumuman presiden.
Namun demikian, apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo tersebut patut diapresiasi.
“Baru hari ini saya melihat Pak Jokowi mau ambil risiko tidak populer untuk jujur mengatakan Indonesia masuk resesi,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief di akun Twitternya, Senin (2/11).
Menurut mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, sikap presiden tersebut lebih baik dibanding dengan menutup-nutupi fakta yang sudah diketahui banyak orang.
“Katakan apa adanya jauh lebih baik. Walaupun semua orang sudah tahu ini resesi,” tandasnya.
Dalam kesempatan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan pertumbuhan ekonomi minus 3 persen pada kuartal III 2020, atau dengan kata lain masuk resesi setelah pada kuartal II juga minus 5,32 persen.
“Pada kuartal III ini, kita juga mungkin sehari, dua hari, tiga hari akan diumumkan oleh BPS, juga masih berada di angka minus. Perkiraan kami minus 3 persen, naik sedikit,” kata Presiden Jokowi.