DEMOKRASI.CO.ID - Imam besar Front Pembela Islam (FPI) yang langsung melakukan sejumlah kegiatan pasca kepulangannya dari Arab Saudi mendapat sorotan tajam dari praktisi kesehatan.
Seperti yang disampaikan Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono. Ia mengkritisi sikap Habib Rizieq yang tak mengindahkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang selama ini terus digaungkan, baik oleh pemerintah, relawan, tenaga kesehatan, maupun masyarakat umum.
“Sangat mencemaskan dan saya heran, kok tidak ada yang mengingatkan,” ucap Pandu lewat keterangannya kepada awak media, Jumat (13/11).
Seharusnya, Habib Rizieq melakukan karantina mandiri selama 14 hari sejak tiba di Indonesia pada Selasa lalu (10/11). Namun alih-alih mengisolasi mandiri, Habib Rizieq justru menghadiri sejumlah acara, seperti menghadiri Maulid Nabi di kawasan Tebet, dan dilanjutkan mengisi ceramah di Megamendung Bogor hari ini.
"Karena baru pulang, seharusnya diingatkan. Seharusnya juga dari awal beliau itu diyakini dulu, dia negatif (Covid-19) dan dikarantina beberapa hari, baru kemudian melakukan kegiatan-kegiatan," paparnya.
Pandu menuturkan, Rizieq seharusnya juga bisa berpesan kepada massa pendukungnya untuk tidak berkerumun dan bisa menerapkan protokol kesehatan. "Ini malah didiamkan," tegas Pandu menyudahi. (RMOL)