DEMOKRASI.CO.ID - Nama Nikita Mirzani langsung menjadi perbincangan publik setelah ucapannya kepada Habib Rizieq Shihab (HRS).
Itu lantaran pernyataannya saat kepulangan HRS dari Arab Saudi ke Indonesia yang dijemput pendukung dan simpatisannya sampai membuat lumpuh Bandara Soekarno-Hatta.
Nikita Mirzani menyebut Habib Rizieq layaknya sebagai tukang obat.
Banyak yang berpendapat, komentar selebritas yang akrab disapa Nyai itu sangat berani.
Hal itu kemudian menimbulkan persepsi bahwa Nikita tidak sendiri. Ada kekuatan besar di belakang Nikita.
Akan tetapi, pendapat itu dianggap pengamat politik Ujang Komarudin terlalu jauh.
Malah, Ujang menilai bahwa Nikita hanya ikut-ikutan saja.
“Saya kira NM (Nikita Mirzani, red) terlalu berani saja, ikutan-ikutan dan latah berkomentar tentang HRS,” katanya kepada jpnn.com, Jumat (13/11/2020).
Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia memprediksi tidak ada kekuatan tertentu yang membekingi aktris yang terkenal karena keseksian
Sebaliknya, Ujang menilai bahwa tidak ada kekuatan besar atau tokoh politik tertentu di belakang selebritas sensional itu.
“Tak ada kekuatan di belakangnya, sepertinya keceplosan dan bisa salah tingkah,” ulas dosen Universitas Al Azhar Indonesia ini.
Di sisi lain, Direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menilai, masalah Nikita dengan FPI sebenarnya tidak perlu berlanjut ke ranah hukum.
“Kan disebut, akan lapor polisi jika tidak meminta maaf. Jadi, jika meminta maaf beres,” imbuhnya.
Hanya saja, soal melaporkan ke polisi atau tidak, itu sepenuhnya ada di tangan FPI.
“Soal melapor ke polisi itu hak FPI. Karena ini negara hukum, ya harus melapor, jangan sampai membalas atau menghakimi,” tandasnya.
Pendapat senada juga diutarakan pengamat intelijen Stanislaus Riyanta saat dikonfirmasi PojokSatu.id.
Menurut Stanislaus, ucapan Nikita itu merupakan bukti bahwa HRS adalah tokoh kontoversial.
“Ini bukti bahwa sosok Habib Rizieq memang kontroversial, ada pendukung dan ada yang tidak mendukung,” ungkapnya saat dihubungi PojokSatu.id di Jakarta, Jumat (13/11/2020).
Stanislaus juga menilai, bahwa ucapan Nikita itu sama sekali lepas dari aktor politik.
Atau, tak ada sangkut-pautnya dengan politik atau pemerintah.
“Tidak ada dalangnya. Dia memang karakternya blak-blakan. Jadi ya itu oponi dan tanggung jawab pribadi,” tuturnya.
Kendati begitu, Stanislaus berharap ucapan Nikita tersebut tak memicu perpecahan di tengah masyarakat.
“Ucapan-ucapan seperti dari Nikita menunjukkan resistensi, yang penting jangan sampai membawa perpecahan di masyarakat,” pungkasnya.
Seperti diketahui, dalam video yang beredar di media sosial, Nikita Mirzani menyoroti penjemputan HRS di Bandara Soekarno–Hatta (Soetta) pada Selasa (10/11) lalu.
Dalam video itu, Nikita Mirzani juga menyebut habib sebagai penjual obat.
“Gara-gara Habib Rizieq pulang sekarang ke Jakarta penjemputannya gila-gilaan. Nama habib itu tukang obat,” ucap Nikita.
Nikita menyadari ucapannya akan menimbulkan kemarahan pendukung HRS. Namun, Nikita mengaku tidak akan takut.
“Nah, nanti banyak antek-anteknya nih, mulai nih ya. Enggak takut juga gue,” ujarnya.
Akibat pernyataan itu, Ustad Maaher At-Thuwailibi mengancam akan mengerahkan 800 laskar pembela ulama untuk mengepung rumah Nikita Mirzani.
“Saya himbau 1×24 jam kau tidak melakukan klarifikasi dan permintaan maaf di depan publik secara terbuka,”
“Saya Maaher At-Thuwailibi beserta 800 laskar pembela ulama akan mengepung rumahmu,” tegas Maher dalam video yang diunggah di akun twitternya.
Maaher mengatakan dia bersama laskar pembela ulama rela mengucurkan darah demi membela cucu Nabi Muhammad SAW.
“Saya serius, saya tidak main-main, kita lihat apa yang akan terjadi.”
“Darah kami, kami kucurkan untuk membela kehormatan cucu Rasululllah SAW,” pungkas Maaher.
Akan tetapi, ancaman itu ditanggapi Nikita Mirzani dengan sangat santai.
Bahkan, Nikita menantang Maaher untuk membuktikan ucapannya.
“Yuk bawa deh tuh 800 orang itu sekalian kita makan bakso bareng.”
“Gue open house dan jangan lupa bawa KTP, gue mau kasih hadiah untuk rumah terjauh,” tantang Nikita.
Ia menyindir Ustaz Maaher yang akan mengerahkan 800 laskar hanya untuk melawan seorang wanita.
“Gue perempuan sendiri, lu mau rame-rame? Apa gak malu bun?”
“Apa gak sanggup lu dateng sendiri lawan wanita amazon? Sampe bawa 800 orang? Mau gue tambahin 200 gak biar jadi 1.000,” tandas Nikita Mirzani.