DEMOKRASI.CO.ID - Polres Bukittinggi, Sumatera Barat, akhirnya mengungkapkan motif beberapa anggota rombongan motor gede (moge) Harley Owners Group (HOG) mengeroyok 2 anggota TNI. Dalam kasus itu, polisi menetapkan 4 tersangka
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake, mengatakan, motif pengeroyokan karena terjadi miss komunikasi. Anggota moge tak tahu yang dikeroyok anggota TNI.
“Karena dari kejadian itu mungkin miss komunikasi saja. Karena mereka kan, apa namanya, dari yang mukul itu kan dari anggota moge,” kata Stefanus kepada kumparan, Minggu (1/11).
Stefanus menuturkan, awalnya anggota TNI menghampiri anggota moge yang menggeber motornya dengan kencang. Hal itu kemudian tidak diterima oleh anggota moge hingga akhirnya terjadi perkelahian.
“Anggota TNI ini kan menghampirinya kemudian terjadi cekcok. Kami juga enggak tahu juga dari pihak mereka ini tentara, gitu kan. Karena mereka kan berpakaian preman, anggota intelkan,” ujar Stefanus.
Sebelumnya, Kapolres Bukittinggi AKBP Doddy Prawiranegara mengatakan, terdapat dua tersangka baru dalam kasus tersebut. Dua tersangka berinisial HS (48), dan JAD (26). Keduanya telah ditahan di Mapolres Bukittinggi.
“Kedua tersangka sudah ditahan di Rutan Polres Bukittinggi sehingga jumlah total tersangka adalah 4 orang, kesemuanya ditahan di rutan,” kata Doddy kepada kumparan, Minggu (1/11).
Doddy menuturkan, kedua tersangka berasal dari Kota Bandung, Jawa Barat. Dalam kasus pengeroyokan tersebut, kedua tersangka berbagi peran. Hal itu terungkap dalam rekaman CCTV.