DEMOKRASI.CO.ID - Pidato Cawali Pasuruan Raharto Teno Prasetyo yang menyinggung ekasila viral di media sosial. Teno menegaskan poin pidatonya ingin mengajak semua pihak berkampanye damai.
“Itu video yang viral itu video itu dipotong. Kalau dipelajari pidato itu, prinsipnya adalah bagaimana dengan kegotongroyongan kita membangun Kota Pasuruan. Jadi jangan dipotong-potong. Itu ada oknum yang sengaja memainkan,” kata Teno, Kamis (1/10/2020).
Cawali nomor urut 2 ini menduga ada pihak yang ingin mengganggu stabilitas Kota Pasuruan.
“Jadi tolong Pasuruan yang sudah kondusif ini jangan dipecah belah dengan cara memotong atau menghasut dengan memotong-motong video yang seharusnya itu satu kesatuan,” imbuhnya.
Ketua PDIP Kota Pasuruan ini meminta semua pihak mendengar secara utuh isi pidato.
“Hari itu adalah deklarasi kampanye damai bukan paparan visi dan misi. Kalau dengar keseluruhan pidatonya bagaimana saya mengajak warga untuk starting poinnya adalah untuk melaksanakan kampanye damai dan bergotong royong. Saya nggak mau ada perpecahan,” ungkapnya.
“Saya merangkum bingkai bahwa Pasuruan ini dengan keanekaragamannya kita bisa, sebagai miniatur Indonesia,” ujar Teno.
Sementara Cawawali M Hasjim Asjari menegaskan pidato tersebut harus dilihat secara utuh. Intinya pidato itu mengajak warga Kota Pasuruan melakukan kampanye damai.
“Intinya yang ingin disampaikan Pak Teno adalah, kalau kita pingin maju bersama, menyejahterakan bersama, harus gotong royong. Poinnya di situ,” kata Hasjim.