DEMOKRASI.CO.ID - Jajaran Polda Metro Jaya masih terus memburu pelaku pembegalan terhadap anggota TNI Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko saat bersepeda di Jalan Medan Merdeka Barat depan Kementerian Pertahanan,
Jakarta Pusat, Senin (26/10) lalu. Polisi menduga bahwa pelaku kajahatan jalanan itu dilakukan empat pelaku berboncengan dalam dua motor.
“Pelaku masih buron, belum ditangkap. Tim di lapangan masih terus melakukan pengejaran,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, saat dihubungi, Jumat (30/10).
Oleh karena itu, mantan Kapolres Tanjungpinang itu meminta agar para pesepeda untuk tetap waspada saat bersepeda.
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu berharap agar tidak bersepeda di tempat-tempat yang jauh dari keramain. Kemudian, juga diupayakan untuk tidak memancing pelaku begal.
Seperti bermain handphone saat bersepeda. Terus juga, diusahakan agar tidak bersepeda sendirian, apalagi jalan-jalan yang memang sepi.
Selain melakukan pengejaran, menurut Yusri, pihak Kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi.
Disamping itu, juga menyelidiki rekaman dari Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar lokasi tempat kejadian perkara (TKP) yang berada di Jalan Medan Barat.
Dari rekaman itu tampak ada empat pelaku yang berboncengan dalam dua motor. Sayangnya, plat nomor kendaraan yang digunakan para pelaku tidak terekam dengan jelas.
“Saksi-saksi sudah kami periksa. Tunggu saja, pelaku masih kami kejar,” tegas Yusri.
Sebelumnya Polda Metro Jaya juga telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki dan mengungkap pelaku begal sepeda.
Kata Yusri, kasus pembegalan terhadap pesepeda ini menjadi atensi penting jajaran Polda Metro Jaya.
Sehingga Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menjadikan kasus ini sebagai skala prioritas.
“Ini dijadikan skala prioritas oleh Pak Kapolda Metro Jaya, langsung membentuk tim di bawah pimpinan Dir Krimum Polda Metro Jaya. Untuk melakukan penyelidikan pengungkapan begal-begal yang sudah ada,” pungkas Yusri.