DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja (kunker) ke sejumlah negara. Dari safari pertahanan itu, apa yang bisa didapat Indonesia?
Pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menilai kerja sama pertahanan Indonesia dengan sejumlah negara akan semakin kuat. Kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat (AS) menurut Hikmahanto sebagai strategi menghadapi China.
“Yang pasti kerja sama pertahanan dengan beberapa negara akan semakin diperkuat. Kalau dengan AS kan memang mengundang Menhan sebagai strategi menghadapi China,” kata Hikmahanto kepada wartawan, Kamis (22/10/2020).
Usai lawatan ke AS, Prabowo melanjutkan safari pertahanan ke Austria. Hikmahanto menilai Prabowo di sana untuk memboyong pesawat tempur. Sedang di Prancis, usai lawatan dari Austria, Prabowo dinilai menengok alutsista.
“Kalau dengan Austria selain memperkuat juga untuk membeli pesawat tempur milik Angkatan Udara Austria. Kalau ke Prancis selain mempererat juga melihat produsen alutsista Prancis,” ucapnya.
Khusus kunjungan Prabowo ke AS apakah Indonesia akan condong ke negeri Paman Sam itu? Hikmahanto menilai tidak. Hikmahanto menilai kunjungan Prabowo ke AS erat kaitannya dengan penguatan penjaga laut hingga latihan prajurit TNI.
“Kalau condong tidak. Tapi akan lebih banyak suku cadang dan alutsista yang bisa dibeli. Lalu juga penguatan penjagaan luat, utamanya Bakamla meski Bakamla tidak di bawah Kemenhan. Lalu juga training untuk TNI kita akan dinormalkan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menhan Prabowo Subianto melanjutkan kunker dari Austria ke Prancis. Prabowo bertemu dengan Menhan Prancis Florence Parly guna membahas kelanjutan kerja sama pertahanan.
“Iya melanjutkan pembicaraan kerja sama pertahanan yang sudah dibuat terkait pelatihan bersama, termasuk pelatihan-pelatihan dan kerja sama Industri pertahanan dan lain-lain,” kata Juru Bicara Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak kepada wartawan, Kamis (22/10).