DEMOKRASI.CO.ID - Pengesahan omnibus law RUU Cipta Kerja dalam rapat paripurna DPR RI beberapa hari lalu diwarnai aksi Fraksi Partai Demokrat walk out dari ruang sidang. Keputusan ini disambut meriah oleh Agus Harimurti Yudhoyono, biasa disapa AHY.
AHY, Ketua Umum Partai Demokrat, menonton gerak-gerik anak buahnya di DPR RI dalam sidang paripurna pengesahan RUU Cipta Kerja lewat layar televisi. AHY serius menyimak debat Benny Kabur Harman, anggota DPR Demokrat, dengan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin yang memimpin rapat pada Senin (5/10/2020).
Perdebatan ini pecah karena Demokrat merasa tidak diakomodir pimpinan sidang paripurna untuk menyuarakan pendapat. Padahal, perwakilan Fraksi Demokrat sebelumnya sudah diberi kesempatan berbicara di mimbar, sama seperti fraksi-fraksi lainnya. Namun, Demokrat mau lebih.
Debat panas dengan Azis Syamsuddin diakhiri Fraksi Demokrat dengan walk out atau meninggalkan sidang sebelum kelar. Momen walk out ini mendapat aplaus dari AHY.
AHY membagikan rekaman dirinya memberi tepuk tangan kepada Fraksi Demokrat yang walk out atau WO melalui akun Instagram resminya @agusyudhoyono.
“Setelah mempertimbangkan berbagai faktor, selaku Ketua Umum Partai Demokrat, saya bersama Fraksi Partai Demokrat (FPD) memutuskan Partai Demokrat tetap MENOLAK RUU Cipta Kerja,” tulis AHY.
Putra pertama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini menilai UU Cipta Kerja tak punya urgensi dan sangat dipaksakan. Bagi AHY, banyak pasal UU Cipta Kerja yang merugikan buruh dan pekerja.
“Menurut saya, RUU Ciptaker ini tidak ada urgensinya. Kita harus fokus pada penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. RUU Ciptaker juga sangat dipaksakan, berat sebelah, dan banyak pasal yang merugikan kaum buruh dan pekerja kita yang jumlahnya besar sekali,” ucap putra sulung SBY itu.
“Kepada seluruh lapisan dan elemen (utamanya kaum buruh dan pekerja) yang akan terkena dampak dari RUU Cipta Kerja ini, mari kita berjuang bersama-sama untuk selalu bersuara dan tetap menegakkan nilai-nilai keadilan,” sebut AHY.
Bagaimanapun RUU Cipta Kerja akhirnya lolos di paripurna DPR. Meski mengapresiasi sikap fraksinya, AHY meminta maaf kepada masyarakat.
“Saya mohon maaf pada masyarakat Indonesia, khususnya buruh dan pekerja, karena kami belum cukup suara untuk bisa memperjuangkan kepentingan rakyat. Insyaallah kita terus memperjuangkan harapan rakyat,” ujar AHY.
Fraksi Demokrat kalah kekuatan dari partai-partai pendukung pemerintah di parlemen dalam hal setuju atau tidak setuju dengan UU Cipta Kerja. Demokrat hanya punya ‘teman seperjuangan’ dalam menolak UU Cipta Kerja, yakni Partai Keadilan Sejahtera.