DEMOKRASI.CO.ID - Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur membuat pengakuan mengejutkan. Ia mengaku terpancing oleh Refly Harun hingga mengibaratkan NU seperti bis umum yang dikemudikan sopir mabuk, penumpangnya kurang ajar semua.
Menurut Gus Nur, dia tidak akan mengibaratkan NU seperti bis umum kalau tidak diwawancarai oleh Refly Harun terkait NU.
“Ya itu kan saya kan kalau nggak diwawancara sama Refly, saya kan nggak ngomong gitu,” kata Gus Nur, seperti dikutip pojoksatu.id dari detik, Jumat (30/10)
Gus Nur mengatakan kritiknya kepada NU tidak direncanakan untuk muncul dalam video wawancara dengan Refly Harun.
Meski begitu, Gus Nur mengaku memang akan menyampaikan hal seperti itu apabila ditanya tentang kondisi NU saat ini.
“Ya itulah saya, karena Pak Refly nanya itu (soal kondisi NU saat ini). Jadi itu bukan berarti diagendakan, saya itu orangnya ngalir aja. Coba sekarang tanya saya (soal) NU, saya akan jawab seperti itu lagi. Jadi itu sudah naluri,” ucap Gus Nur.
Video Gus Nur mengibaratkan NU seperti bis umum yang dikemudiakn sopir mabuk ditayangkan di channel YouTube Refly Harun dan MUNJIAT Channel milik Gus Nur.
Dalam video tersebut, Gus Nur menyampaikan pendapatnya soal kondisi NU saat ini. Menurut Gus Nur, NU saat ini tidak seperti NU yang dulu.
“Sebelum rezim ini, ke mana jalan dikawal Banser. Saya adem ayem sama NU. Ndak pernah ada masalah. Nah, tapi setelah rezim ini lahir tiba-tiba 180 derajat itu berubah,” ujar Gus Nur.
“Saya ibaratkan NU sekarang itu seperti bis umum. Sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kerneknya ugal-ugalan. Dan penumpangnya itu kurang ajar semua. Merokok, nyanyi juga, buka-buka aurat juga, dangdutan juga,” lanjutnya.
Gus Nur lantas menyebut sejumlah nama, seperti Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, hingga pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda.
“Bisa jadi keneknya Abu Janda. Bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut. Dan sopirnya KH Aqil Siradj. Penumpangnya liberal, sekuler, PKI di situ numpuk,” ucap Gus Nur.
Mendengar pernyataan Gus Nur yang cukup keras, Refly Harun buru-buru ingin menyudahi pembahasan tentang NU.
“Saya cukupkan bab ini, jangan sampai saya digugat juga nanti,” kata Refly Harun.
Namun Gus Nur masih ngotot ingin membahas NU, sehingga Refly Harun memberikan waktu. Gus Nur lantas mencontohkan ketika KH Ma’ruf Amin dilecehkan.
“Kesucian-kesucian kiyai NU itu dilecehkan oleh rezim ini, tapi mereka (NU) justru malah memusuhi saya, ya udah,” tandas Gus Nur.