DEMOKRASI.CO.ID - Penangkapan sejumlah aktivis usai gelombang aksi penolakan terhadap pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja disoroti tokoh senior, DR. Rizal Ramli.
Sorotan itu tertuju pada perlakuan aparat saat penangkapan. Misalnya, dia mencontohkan saat deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jumhur Hidayat ditangkap.
Dalam penangkapan itu ada puluhan aparat yang mendobrak masuk ke dalam kamar Jumhur.
Aksi tersebut dilakukan pada pukul 04.00, di mana istri Jumhur masih mengenaikan gaun tidur.
“Jumhur sendiri luka bekas operasi empedu mau ambil obat aja nggak dikasih,” ujarnya dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne bertajuk “Setahun Jokowi-Maruf: Dari Pandemi sampai Demonstrasi”, Selasa (20/10).
Menko Perekonomian era Gus Dur itu mengaku pernah menjadi tahanan di era Soeharto. Tapi dia mendapat perlakuan yang sopan.
Untuk itu, Rizal Ramli meminta kepada aparat menghormati mahasiswa dan aktivis yang ditangkap. Dia menegaskan bahwa aktivis bukan kelompok teroris yang tidak pantas diborgol saat ditangkap.
Selain itu, Rizal Ramli juga mengingatkan bahwa aktivis tidak akan jera dengan penangkapan.
“Mohon maaf, tapi aktivis pergerakan itu bukan teroris dan tidak akan bikin kapok. Misalnya aktivis ditangkap gitu lalu kapok, (yang ada) teman-temannya malah makin ‘bandel’,” ujar Rizal Ramli.