DEMOKRASI.CO.ID - Tidak ada pengkhianatan kepada rakyat yang dilakukan Presiden Joko Widodo dalam membuat Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
Begitu tegas Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono menanggapi beragam aksi penolakan buruh dan sejumlah tokoh atas pengesahan UU tersebut oleh DPR.
Arief Poyuono pun mengimbau kepada para tokoh masyarakat, pengiat LSM, dan elite parpol yang menolak UU Ciptaker untuk menyadari hal tersebut.
Menurutnya, UU itu dibuat semata untuk keselamatan rakyat miskin dan lemah yang membutuhkan lapangan kerja dan mata pencarian untuk kehidupan ekonominya.
“Para tokoh yang menolak UU Ciptaker harus sadar dan insyaf betul seperti Prabowo Subianto,” tegasnya kepada redaksi, Rabu (7/10).
Arief mengurai bahwa Prabowo Subianto merupakan tokoh besar yang telah berbalik arah pandangan dalam menilai UU Ciptaker. Ketua umum Partai Gerindra itu dahulu selalu mengkritisi produk-produk UU dan kebijakan Presiden Jokowi, namun kini telah sadar bahwa apa yang dilakukan presiden selalu berdasarkan pada keselamatan rakyat miskin dan lemah.
Semua itu secara nyata dirasakan Prabowo Subianto setelah menjadi anggota kabinet dalam pemerintahan Jokowi.
“Beliau telah bersyahadat di hadapan masyarakat bahwa semua keputusan Jokowi untuk rakyat,” tekannya.
Dengan kesadaran kolektif itu, diharapkan masyarakat menjadi tenang dan stabilitas keamanan kondusif. Aapalagi, bangsa Indonesia sedang menghadapi dampak dari penyebaran Covid 19.
“Masyarakat perlu dipastikan selamat secara jiwanya dari serangan Covid-19 dan selamat penghidupan ekonominya,” tegas Arief Poyuono.
Mantan Waketum Gerindra itu menekankan bahwa UU Ciptaker sangat dibutuhkan oleh mayoritas masyarakat Indonesia untuk bisa bangkit dari keterpurukan kehidupan ekonominya pasca pandemi Covid-19.
“Karena itu kami imbau untuk berhenti melakukan provokasi dan penyesatan terhadapb tujuan dan kegunaan UU Ciptaker kepada masyarakat. Ayo pada mencontoh Prabowo Subianto yang sudah sadar dan Insyaf dalam menilai kepemimpinan Jokowi,” tutupnya.