DEMOKRASI.CO.ID - Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama berfungsi melahirkan sumber daya manusia yang bisa menguasai ilmu agama secara mendalam. Namun Wakil Presiden Ma’ruf Amin ingin pesantren mencetak santri sebagai Gus Iwan yang banyak. Apa maksudnya?
Ma’ruf menjelaskan, pemerintah saat ini tengah berupaya memajukan ekonomi syariah. Berbagai saluran pendanaan syariah sudah dibentuk untuk menjangkau pelaku usaha hingga level mikro di pesantren.
“Pemerintah terus memfasilitasi, memberikan kemudahan dari ultra mikro yaitu bank wakaf di pesantren-pesantren, kemudian BMT (Baitul Maal Wat-Tamwil) BMT. Itu yang kecil, sampai kepada yang besar kita rencanakan yaitu bergabungnya tiga bank besar Himbara yaitu Mandiri Syariah, BNI Syariah dan BRI Syariah akan digabung menjadi satu bank yang nantinya akan menjadi besar,” katanya dalam webinar ISEF perayaan Hari Santri Nasional, Kamis (22/10/2020).
Menurut Ma’ruf para pesantren harus mengambil peran dalam momentum yang bergulir saat ini. Salah satunya dengan mencetak lebih banyak yang dia sebut sebagai Gus Iwan yakni santri bagus, pintar mengaji dan usahawan.
“Pesantren juga harus menyiapkan itu oleh karena itu santri sekarang harus menjadi santri yang kalau saya menyebutnya pesantren harus melahirkan Gus Iwan. Apa Gus Iwan? Itu santri bagus, pinter ngaji, usahawan. Jadi dia ngajinya pinter, dakwahnya pinter, tapi juga entrepreneur, sebagai usahawan. Ini harus kita kembangkan,” terangnya.
Menurutnya saat ini sudah banyak pesantren yang sadar peranannya dalam memajukan ekonomi syariah di tanah air. Dia berharap lewat pesantren akan lahir santri-santri yang berkecimpung di dunia usaha.