DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kembali mencoba mengingatkan politik adu domba antar umat Islam di Indonesia. Kali ini Mahfud MD menggunakan video ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS).
Dalam cuitan di akun twitter pribadinya, Mahfud MD, tampak ingin menegaskan bahwa Umat Islam saat ini berpotensi terpecah belah dengan politik adu domba. Untuk mengingatkan kemungkinan itu, Mahfud MD memamerkan ceramah adem UAS.
“Bismillah, info terbuka dari UAS. Tapi terkadang msh ada orang yg ingin mengadu domba antar tokoh Islam dgn isu Islamofobia. Masuknya orang2 Islam ke posisi penting krn kita punya negara “merdeka” NKRI yg membuka pintu berprestasi dan mengadu kualitas bagi anak2 bangsa,” tulis Mahfud MD dalam unggahannya.
Bismillah, info terbuka dari UAS. Tapi terkadang msh ada orang yg ingin mengadu domba antar tokoh Islam dgn isu Islamofobia. Masuknya orang2 Islam ke posisi penting krn kita punya negara "merdeka" NKRI yg membuka pintu berprestasi dan mengadu kualitas bagi anak2 bangsa. pic.twitter.com/wiMIbsaIwC
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) September 30, 2020
Dalam ceramahnya itu, UAS menegaskan bahwa dalam 20 tahun kedepan banyak para santri pondok pesantren dan penghafal Al Quran yang akan banyak yang masuk TNI, menjadi dokter, pengacara hingga menjadi pejabat negara. Tak hanya itu, UAS juga menambahkan bahwa penghafal Al Quran akan menjadi prioritas dalam seleksi penerimaan pegawai.
“Artinya apa? 20 tahun akan datang polisi penghafal Quran, tentara penghafal Quran, pengacara, bupati gubernur walkot lalu kemudian negeri ini akan semakin aman dan damai, Insyaalloh amin,” petikan ceramah UAS dalam video yang diunggah Mahfud MD.