DEMOKRASI.CO.ID - Sikap Partai Demokrat yang menolak UU Cipta Kerja dan melakukan walk out saat rapat paripurna bakal berdampak pada Ketua Umumnya, Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY).
Pasalnya, AHY akan sulit diangkat menjadi menteri kabinet, meski digadang-gadang masuk ke bursa nama menteri pada perombakan kebinet yang diwacanakan pada Oktober ini.
Menanggapi hal itu, politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik menegaskan pihaknya tak peduli soal reshuffle di tengah pembahasan UU Cipta Kerja.
Baginya, Demokrat lebih memilih bersama rakyat jika harus diberi pilihan masuk kabinet dengan menyetujui UU Cipta Kerja atau menolak dengan konsekuensi seperti itu.
“Menurut saya, bila ditawari, seharusnya Demokrat mengatakan, ‘to hell with your reshuffle’!” tulis Rachland Nashidik di akun Twitternya, Rabu (7/10/2020).
Kalimat ‘to hell with your reshuffle’ sendiri jika diartikan ke Bahasa Indonesia memiliki arti ‘persetan dengan perombakan Anda’.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, membaca AHY memiliki kemungkian yang sangat kecil untuk masuk ke kabinet rombakan Jokowi.
“Tapi itu pilihan. Apa yang dilakukan AHY dan Demokrat sudah benar. Karena mengikuti aspirasi dan kehendak rakyat,” ungkapnya.