DEMOKRASI.CO.ID - Pasti tak ada yang menyangka Amien Rais rela melepas partai yang didirikannya, Partai Amanat Nasional (PAN). Amien Rais pun telah mempunyai ‘pelabuhan’ barunya, yakni Partai Ummat.
Berawal dari Kongres ke-5 PAN, di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Februari 2020 lalu, gelagat Amien Rais mulai tak betah di partainya sendiri terlihat. Sebab, jagoannya di kongres tersebut, Mulfachri Harahap, kandas dari besannya sendiri, Zulkifli Hasan (Zulhas).
Gaung pembentukan partai baru Amien Rais pun terdengar selepas kongres yang sempat diwarnai kericuhan itu. Narasi bahwasanya PAN sudah tak lagi berpegang teguh terhadap cita-cita sewaktu pertama didirikan merebak.
“Mereka (loyalis Amien Rais) ini mendesak Pak Amien, daripada diperlakukan tidak benar oleh Zulkifli Hasan dan kawan-kawan, sebagai petinggi tidak dihormati, tidak diajak bicara sama sekali, nah teman-teman mendorong agar dibentuk partai PAN Reformasi,” kata salah seorang loyalis Amien Rais, Muhammad Asri Anas kepada wartawan, Rabu (11/3/2020).
PAN Reformasi inilah yang menjadi cikal bakal Partai Ummat. PAN Reformasi sempat digadang-gadang menjadi nama baru partai Amien Rais. Tapi, faktanya berkata lain.
Perlahan tapi pasti, Amien Rais mempersiapkan pengumuman nama partai barunya. Awalnya, latar belakang partai baru ini diutarakan Ketua Umum (Ketum) PAN periode 2000-2005 itu melalui akun media sosialnya.
“Di samping itu kekuasaan rezim yang sedang memikul harapan rakyat nampaknya semakin jauh atau menjauhi nilai-nilai moral atau etik atau akhlak yang baik dan adiluhung. Karena itulah saya dan beberapa sahabat saya dari berbagai kalangan telah bersepakat bulat segera mendeklarasikan sebuah partai baru,” papar Amien Rais dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Amien Rais Official, Kamis (10/9/2020).
Sayangnya, kala itu Amien Rais masih merahasiakan nama partai barunya. Baru asas dan semboyannya yang berani dia bicarakan blak-blakan.
“Asas partai adalah Islam rahmatan lil alamin, Islam melarang diskriminasi atas dasar apa pun. Sementara semboyan kami adalah ‘lawan kezaliman dan tegakkan keadilan’,” ungkap Amien Rais.
Hampir 3 minggu kemudian, tepatnya kemarin, barulah Amien Rais mengumumkan nama partai barunya. Sesuai dengan asasnya, nama partai baru Amien Rais pun bernuansa Islam.
“Mukaddimah Partai Ummat,” kata Amien Rais, lagi-lagi melalui kanal YouTube resminya, Kamis (1/10/2020). Ya, namanya Partai Ummat.
Bukan hanya namanya, Amien Rais juga menjelaskan mukaddimah Partai Ummat. Mantan Ketua MPR RI itu menyebut Partai Ummat bertekad berjuang melawan kezaliman.
“Partai Ummat insyaallah bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya melawan kezaliman dan menegakkan keadilan,” sebut Amien Rais.
PAN langsung angkat bicara usai Amien Rais mengumumkan Partai Ummat. Secara gamblang, PAN menyatakan Amien Rais bukan bagian mereka lagi, dan PAN sudah tak identik lagi dengan Amien Rais.
“Hari ini Pak Amien Rais mengumumkan berdirinya partai politik baru, namanya Partai Ummat. Hal ini berarti secara resmi dan legal konstitusional Pak Amien Rais telah keluar dan meninggalkan PAN,” ujar Jubir PAN, Viva Yoga Mauladi, sesaat setelah Amien Rais mengumumkan Partai Ummat.
“Pak Amien sebagai salah satu pendiri dan mantan Ketua Umum PAN 2000-2005 sudah tidak lagi menjadi bagian dari keluarga besar PAN. Oleh karena itu Pak Amien Rais sudah tidak identik lagi dengan PAN,” sambung dia.
Ideologi PAN dengan Partai Ummat ditekankan jelas berbeda. PAN menegaskan mengusung ideologi nasionalis religius.
“Secara ideologi politik, PAN dan Partai Ummat berbeda. PAN berideologi nasionalis-religius, Partai Ummat itu partai Islam. Perbedaan ideologi politik tentu akan membawa konsekuensi berbeda dalam basis sosial di masyarakat,” ujar Waketum PAN itu.
Namun, Amien Rais masih saja malu-malu soal logo dan susunan pengurus Partai Ummat. Dua hal itu bakal disampaikan saat deklarasi yang rencananya digelar Desember 2020 mendatang.
Lantas, apakah Partai Ummat bakal lebih bersinar dari partai berlogo matahari putih (logo PAN)?