logo
×

Jumat, 02 Oktober 2020

Jawaban Gibran Dicecar Najwa Shihab Maju Pilkada Solo Buat Nyapres, Mirip Jokowi?

Jawaban Gibran Dicecar Najwa Shihab Maju Pilkada Solo Buat Nyapres, Mirip Jokowi?

 


DEMOKRASI.CO.ID - Gibran Rakabuming Raka maju dalam Pilkada Kota Solo. Anak pertama Presiden Joko Widodo ini maju sebagai calon Wali Kota Solo. Meskipun di tengah pandemi Covid-19, gelaran Pilkada tetap diberlangsungkan pada tahun 2020 ini.

Ada yang menarik pada Pilkada kali ini. Semua calon harus mematuhi protokol kesehatan yang telah dikeluarkan. Mengingat saat ini Indonesia masih berada di tengah pandemi Covid-19. Tak hanya itu juga, terdapat nama anak serta menantu Presiden Joko Widodo di dalamnya.

Melihat hal tersebut, Najwa Shihab mengundang Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution untuk berbagi pemikiran dalam acaranya. Lantas bagaimana jawaban Gibran Rakabuming saat dicecar Najwa Shihab? Melansir dari akun YouTube Najwa Shihab, Jumat (2/10/2020), simak ulasan informasinya berikut ini.

Niat Masih Sama Sejak Dua Tahun Lalu

Dua tahun lalu, Najwa Shihab sempat berbincang dengan keluarga Presiden Joko Widodo. Kala itu, Najwa juga sempat bertanya kepada Gibran apakah dia tertarik untuk ikut terjun di dunia politik. Gibran saat tu menjawab tertarik namun akan terjun mungkin 20 tahun mendatang. Lantas, baru dua tahun berselang kini Gibran sudah menjadi calon Wali Kota Solo. Inilah jawaban Gibran Rakabuming Raka atas perubahan pernyataannya tersebut.

“Mas Gibran itu tadi (video) kita berbincang hampir 2 tahun lalu sempat bilang tertarik politik. Sebelumnya bilang enggak tertarik, sekarang waktu itu tertarik tetapi masih lama 20 tahun lagi. Tiba-tiba mencalonkan menjadi Wali Kota, apa yang berubah Mas Gibran?,” tanya Najwa Shihab mengingat perbincangan mereka dua tahun lalu.

“Tidak ada yang berubah, niat saya masih masa. Dulu saya jadi pengusaha itu niatnya agar saya bisa bermanfaat untuk orang banyak. Sekarang saya masuk ke politik niat nya masih sama. Niat saya adalah agar bisa bermanfaat untuk orang yang lebih banyak lagi. Niat nya masih sama, bermanfaat untuk orang banyak,” jawab Gibran.

“Time frame nya berubah, waktu itu bilangnya masih nanti 20 tahun, sekarang tiba-tiba sudah. Itu apa yang membuat time frame nya jadi begitu cepat berubah?,” tanya Najwa Shihab.

“Ya yang jelas ini sih Mbak, niat saya masih sama bermanfaat untuk orang banyak. Kalau time frame nya dipercepat ya mungkin karena saya sudah merasa siap sekarang. itu saja,” jawab anak sulung Presiden Joko Widodo.

Keputusan Personal Atau Ada Dorongan

Merdeka.com – Najwa Shihab penasaran apakah keputusannya ini murni dari diri Gibran. Atau bahkan ada dorongan dari pihak lainnya. Mengingat sang ayah kini menjabat sebagai Presiden Indonesia.

“Mas maju (calon Wali Kota Solo) ini murni keputusan personal terjun politik atau ada andil ayahanda. Apakah berupa dorongan atau mungkin malah perintah?,” tanya wanita yang akrab disapa Mbak Nana.

“Enggak ada perintah. Ini murni keinginan saya sendiri,” kata Gibran.

“Tidak ada dorongan juga?” tanya Najwa Shihab penasaran.

“Enggak ada, enggak ada. Enggak ada perintah, enggak ada dorongan, ini murni keinginan saya sendiri. Kan dua tahun lalu saya sudah bilang, saya tertarik. Saya memang tertarik, makanya sekarang saya maju,” jelas Gibran.

“Dan ketika memutuskan sekarang, kenapa harus sekarang? Kenapa tidak menunggu ayahanda selesai menjabat Presiden?,” tanyanya lagi.

“Ya itu tadi, karena saya sudah merasa siap. Itu saja,” jawab Gibran.

Gibran Lebih Dimudahkan?

Tak berhenti di situ, Najwa Shihab juga menanyakan apakah Gibran juga mendapat kemudahan dalam Pilkada kali ini. Terlebih sang ayah kini masih menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.

“Apakah mempertimbangkan faktor-faktor lain karena memang justru karena sekarang masih menjabat karena nya mau mencoba supaya bisa lebih dimudahkan dalam ‘tanda kutip’? Apakah pertimbangan itu?,” tanya Najwa Shihab.

“Oh enggak. Kalau dimudahkan ya apa sih yang dimudahkan? Semua proses kan sudah saya lalui, semua persyaratan juga sudah saya penuhi. Mulai proses pendaftaran, proses misalnya fit and proper test internal, semuanya kan sudah saya lalui semua. Persyaratan juga sudah saya penuhi, jadi ya tidak ada tahapan-tahapan yang saya lompati. Enggak ada yang namanya sokat atau apa. Kalau dimudahkan jelas itu enggak ada, apa yang dimudahkan. Semua proses saya lalui,” terang Gibran.

“Tidak ada keistimewaan ketika dapat tiket maju calon partai? Padahal baru daftar sebagai kader, sebelumnya tidak terlibat sama sekali kegiatan partai. Malah kader lama yang pernah menjadi pejabat daerah sudah sempat mendapat rekomendasi, tidak jadi masuk digantikan oleh Mas Gibran. Itu tidak bisa dibilang keistimewaan Mas?,” cecar Najwa Shihab.

“Loh kalau rekomendasi kan itu hak nya ibu Ketua Umum. ya itu keputusannya ada di ibu Ketua Umum,” kata Gibran.

Pengusaha Muda Bisa Dapat Rekomendasi?

Najwa Shihab kemudian memberikan analogi lainnya yang terkait. Apakah pengusaha muda solo lainnya yang tak memiliki pengalaman politik juga bisa mendapat rekomendasi. Mendengar pertanyaan itu, Gibran pun menjawab dengan cepat dan lugas.

“Kira-kira kalau pengusaha muda di Solo, tidak punya pengalaman politik sama sekali mau maju Wali Kota tetapi bukan anak presiden. Kira-kira bisa dapat rekomendasi itu?,” lanjut Najwa Shihab.

“Ya kita lihat dulu dong. Saya kan daftarnya lewat DPD Jawa Tengah, waktu itu ada Pak Purnomo yang diusung dari DPD. Ya kita lihat dong mbak ini nya, progres nya seperti apa. Seperti yang saya bilang tadi, saya juga melewati semua proses dan ketika awal 2020 sampai sebelum rekomendasi turun, elektabilitas saya sudah melebihi Pak Purnomo. Ya itu mungkin salah satu pertimbangan juga dari ibu Ketua Umum. Saya ini loh mbak, awal-awal saya cuma punya 13% loh. Lalu saya berjuang, berjuang sampai dapat 55% itu di Bulan Juni. Jadi ya ini ada proses nya sebenarnya, ada proses nya,” jawab Gibran.

“Jadi Anda mau mengatakan menjadi anak presiden tidak memberikan sama sekali keistimewaan apapun terhadap proses pencalonan Anda di Kota Solo Mas?,” tanya Najwa.

“Ya saya rasa sih tidak,” jawab Gibran.

“Sama sekali tidak ada? Yakin Mas Gibran?,” tanya Najwa lagi.

“Saya yakin,” yakin Gibran.

Jawaban Sama Anak dan Ayah

Menariknya, Gibran juga sempat memberikan jawaban sama seperti yang dikatakan oleh sang ayah sebelumnya. Hal ini terkait dengan menyelesaikan tugas hingga tuntas atau memilih naik terus hingga ke kursi Pilpres.

“Potensi jabatan Wali Kota sebagai anak tangga menuju posisi lebih tinggi Mas itu selalu terbuka. Ada preseden nya dalam sejarah Pak Jokowi sendiri. Saya sekedar mau memastikan jika terpilih, Anda mau bekerja sebagai Wali Kota sampai selesai masa tugas 5 tahun?,” tanya Najwa Shihab.

“Insya Allah sampai selesai,” jawab Gibran.

“Pertanyaan yang sama juga pernah ditanyakan,” kata Najwa.

“Yang tadi saja belum selesai Mbak. Masak mau pikir Gubernur atau Pilpres. enggak lah,” sela Gibran. 

“Pertanyaan itu sempat saya tanyakan ke ayahanda ketika masih menjadi Wali Kota Solo menuju Gubernur. Kemudian setelah itu Gubernur menuju Presiden, jawabannya hampir sama-sama mirip Mas. Kemudian kita lihat kenyataannya berbeda, apa menurut Mas Gibran gaya komunikasi seperti itu apa yang bisa ditarik atau dipelajari dari gaya komunikasi yang hampir mirip ini?,” tanya Najwa.

“Masak mirip sih? Saya kira beda kok. Enggak yang jelas ini Mbak, pilkada kan Pilkada Solo saja belum selesai masak mau mikir Pilgub atau Pilpres. Enggak lah, kita fokus yang ada sekarang saja,” jawab Gibran.

“Fokus memenangkan Pilkada yang tadi menurut Anda didapatkan prosesnya betul-betul. Tidak ada bantuan dari Ayahanda yang presiden,” kata Najwa Shihab menyimpulkan.

Artikel Asli

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: