DEMOKRASI.CO.ID - Demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja di Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/10) terpantau ricuh, bentrokan antara massa dan aparat berlangsung hingga saat ini.
Mulanya massa memaksa masuk Gedung DPRD Jawa Barat di Jalan Diponegoro. Pantauan CNNIndonesia.com, massa yang masih bertahan hingga pukul 17.06 WIB yakni dari kalangan mahasiswa dan pemuda.
"Buka pintu. Buka pintu!," teriak massa.
Sebagian dari massa juga melakukan pelemparan botol bekas hingga batu ke halaman Gedung DPRD. Sementara itu polisi berulang kali melemparkan tembakan peringatan ke udara.
Polisi dilempari massa dengan bom molotov. Polisi melakukan tindakan dengan menembakkan meriam air dari kendaraan water cannon. Sementara itu sejumlah polisi berpakaian bebas mulai menangkapi para pedemo.
Aksi di Kota Bandung pada Rabu (7/10) merupakan aksi lanjutan sebelumnya telah digelar pada Selasa (6/10) hingga malam hari.
Gelombang aksi menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja terjadi di sejumlah daerah. Umumnya, aksi unjuk rasa digalang oleh mahasiswa dan elemen buruh.
Mereka kecewa dengan sikap DPR dan pemerintah yang mengesahkan Omnibus Law Cipta Kerja menjadi undang-undang. Buruh yakin peraturan tersebut cenderung menguntungkan pengusaha ketimbang hak-hak pekerja.
Unjuk rasa dilakukan di Bandung, Lampung, Palembang, Surabaya, Bekasi, Semarang, Samarinda dan beberapa daerah lainnya. Aksi unjuk rasa akan terus dilakukan hingga 8 Oktober dan bisa terus dilakukan jika massa masih belum puas dengan sikap DPR dan pemerintah.