DEMOKRASI.CO.ID - Langkah putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang ikut dalam Pilkada Solo 2020 ternyata tidak luput dari sorot pandang Benjamin Ben Bland.
Ben Bland sendiri adalah seorang peneliti dari Lowy Institute di Australia yang pada awal September lalu meluncurkan buku berjudul “Man of Contradictions: Joko Widodo and the Struggle to Remake Indonesia”.
Kali ini sorot pandangnya tertuju pada acara Mata Najwa yang disiarkan Trans7 pada Rabu (30/9). Kala itu, acara yang dipandu Najwa Shihab itu menghadirkan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka secara virtual.
Selama acara Najwa Shihab mencecar Gibran soal pencalonannya. Salah satunya soal “jalur istimewa” Gibran sebagai anak Jokowi.
Tentang apakah jika ada pengusaha muda yang sesukses dan seusia Gibran bisa mencalonkan diri lewat PDIP, tanpa harus menjadi anak seorang presiden.
Pertanyaan ini dilontarkan lantaran Gibran terbilang orang baru di PDIP. Ayah dari Jan Ethes ini juga belum “berdarah” untuk banteng moncong putih, tapi sudah mendapat rekomendasi dan menyingkirkan seorang senior partai yang telah menjadi pejabat publik di Solo dan mendapat dukungan kader.
“Lho kalau rekomendasi itu haknya ibu ketua umum, keputusannya ada di ibu ketua umum,” jawab Gibran sembari mengurai perjalanan politiknya hingga mengalahkan elektabilitas senior partai tadi.
Namun bukan jawaban itu yang disoroti Ben Bland. Sorotan justru tertuju pada cara Gibran mempertahankan wajah tanpa reaksi. Oleh Ben Bland, mimik wajah itu disebut sebagai poker face, atau wajah yang umumnya diperlihatkan pemain poker yang tanpa ekspresi.
“Gibran, anak Jokowi yang jadi calon walikota Solo, mempertahankan wajah poker ketika ditanya apakah ia mendapatkan perlakuan spesial dan apakah pengusaha muda tanpa pengalaman politik lain (juga) dapat dipilih,” sindirnya dalam akun Twitter pribadi, Kamis (1/10).
Tidak hanya itu, Ben Bland juga mencermati bahwa mimik wajah Gibran berubah seketika saat Najwa Shihab bertanya mengenai komitmen Gibran di Solo. Tentang apakah Gibran tidak akan meloncat mengikuti pilgub atau pipres sebelum masa bakti selesai di Solo.
Mimik Gibran berubah saat Najwa mengatakan bahwa pertanyaan yang sama pernah dilontarkan kepada ayahnya, Jokowi. Presiden Jokowi sempat menyatakan komitmen untuk menyelesaikan masa bakti di DKI, tapi kenyataannya meloncat ke pilpres sebelum selesai.
“Tapi dia menyeringai ketika ditanya apakah akan mengikuti jejak ayahnya jadi presiden,” demikian sorotan Bend Bland.