DEMOKRASI.CO.ID - Presenter Najwa Shihab di program Mata Najwa melakukan wawancara dengan kursi kosong. Hal itu dinilai telah mempermalukan nara sumber, dalam hal ini Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Itu disampaikan Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi melalui akun twitternya, Rabu (30/9/2020).
“Mempermalukan narasumber yang tidak mau datang apakah hal itu dapat dibenarkan? Tentu tidak,” ucap Teddy.
Dia mengatakan, Menteri Terawan tidak diwajibkan datang di panggung Mata Najwa. Sebab Mata Najwa bukan sebuah institusi hukum.
“Acara Mata Najwa yang dibawakan oleh Najwa Shihab bukan institusi hukum yang jika ada WNI dipanggil wajib datang, Mata Najwa hanya acara biasa yang mencari makan dari iklan di media,” ucap Teddy.
Teddy mengatakan, Najwa telah terlena dengan pujian publik. “Ini yang pernah saya katakan bahwa Najwa jangan terlena pujian, karena dia dipuji bukan sebagai pribadinya tapi karena pekerjaan yang memperbolehkan mengorek narasumber,” paparnya.
Teddy mengatakan, Menteri Terawan tidak muncul di publik bukan berarti tidak bekerja mengatasi pendemi saat ini.
“Apakah pak Menkes Terawan diam saja selama ini? Tentu tidak karena terus bekerja menangani pandemi ini,” katanya.