DEMOKRASI.CO.ID - KOMEDIAN Bolot menjalani kehidupan yang memprihantikan sebelum akhirnya mapan hingga punya banyak kontrakan. Bahkan, dirinya pernah tinggal di kandang kambing.
Kandang itu milik neneknya. Lantaran kambingnya sudah dijual, akhirnya kosong, jadi ditempati Bolot dan istri serta anaknya di kawasan Tangerang Selatan.
“Karena enggak punya tingggal (jadinya) di kandang kambing. Jadi kita belum punya rumah, dari punya anak satu, punya anak anak dua. Akhirnya tidur di kandang kambing kita, sama anak sama binik. Enggak pakai kasur, tikaraja. Sekitar dua tahun lebih,” ungkapnya di Pocast Deddy Corbuzier, Kamis (29/10/2020).
Berpahan kayu tepas yang jarang-jarang, kalau hujan, Bolot harus mencari daun tambahan untuk menutupi air agar tidak masuk. “Nyari daun bacang buat nyusupin yang bocor,” kenangnya.
Perubahan hidupnya mulai terasa saat dirinya tekun dengan dunia lenong yang dimulainya tahun 1964.
Lalu darimana kata Bolot itu melekat di dirinya? Pemilik nama asli Muhamad ini menjelaskan, itu terjadi lantaran neneknya. Bolot sendiri berarti daki. “Nenek gua orang Jawa, kaker orang Betawi. Gue cucu pertama, paling bandel, paling bengal. Begitu main hujan, (neneknya marah) ‘kamu jangan main hujanan mulu, nanti bolotan (dakian). Anak sebaya gua kagak ngarti, akhirnya manggil gue bolot, kalau di kampung bilangnya poyokan,” jelasnya.
Dan, karakater budeg muncul karena memang keinginannya. “Nama asli gue Muhammad, panggilanya Mamat. Kalau gua pakai grup lawak, bikin grup lawak kalau pakai Muhammad terlalu bagus nama itu. Nama bolot gue pakai alhamdulillah nama bolot jalan. Mulai budeg, gua sendiri (yang bikin),” sebutnya.
Itu dipakainya lantaran ingin beda dari yang lain. “Kalau pakai gue logat ini, ini punya orang, apa yang belum ada, jadi gua pakai yang belum ada, ya alhamdulilah,” lanjutnya.
Pun demikian, saat tahun 1990-an dirinya mencoba bermain tanpa karakter budeg. “Pada waktu main Pepesan kosong tahun 1990-an begitu pertama gua enggak budek, gua jalanin, gue lucu budeg. Begitu gua budeg, kameraman sudah enggak pegang ini (kamera), (karena) ketawa. Itu (karakter budeg) jadinya dipakai,” ungkapnya.
Bahkan, dia dijelaskannya pernah penonton protes saat dirinya kembali berperan tidak budeg. “Malah pernah ngelenong, ceritanya si Pitung. Gue enggak budeg. Penonton datang, (mereka minta) budeg dong. (Gue bilang), ini cerita benaran, enggak boleh budeg. Begitu bilang enggak boleh, pulang penonton (kecewa),” sebutnya sambil tertawa.