DEMOKRASI.CO.ID - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyatakan, strategi PKS berseberangan dengan kekuatan dominan untuk melawan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka cukup diapresiasi, meski PKS tak memiliki kursi cukup di Solo untuk mengusung calon sendiri.
"Ini bukan soal Solo semata, tetapi akan miliki daya ungkit elektabilitas secara nasional, pesan PKS jelas yakni oposisi," kata Dedi saat dihubungi SINDOnews, Selasa (1/9/2020).
Dia mengatakan, pesan yang ingin disampaikan PKS jelas, bahwa posisi mereka berseberangan dengan kekuatan dominan. Sebab, selain dianggap melawan oligarki politik juga dinasti yang dibangun keluarga Presiden.
Namun demikian, Dedi menilai, konversi simpatik publik bisa saja menguap jika pada akhirnya PKS berlabuh ke koalisi Gibran. Untuk itu PKS perlu memastikan apapun yang terjadi tetap berada di seberang Gibran, itu akan menjadi modal pemasaran Parpol secara nasional.
"Pertarungan di Solo bagi PKS bukan lagi soal menang kalah, tetapi soal positioning, kalah sekalipun akan tetap mendapat dampak elektoral, karena anggapan beberapa hal; PKS melawan oligarki dan kekerabatan politik, juga konsisten oposisi Jokowi," pungkas dia. []