logo
×

Senin, 07 September 2020

Sertifikasi Dai Diurus, Penista Agama Dibiarkan

Sertifikasi Dai Diurus, Penista Agama Dibiarkan

DEMOKRASI.CO.ID - Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Novel Bamukmin menilai, sertifikasi penceramah atau dai hanya akan memicu gesekan.

Ironisnya, gesekan itu terjadi di antara para dai itu sendiri.

Demikian disampaikan Novel Bamukmin saat dihubungi PojokSatu.id, Senin (7/9/2020).

“Ini malah Menag (Fachrul Razi) mengadu domba para dai dengan dikeluarkan sertifikat,” kata Novel.

Karena itu, anak buah Habib Rizieq ini lantas mempertanyakan pemahaman Menag terhadap Islam.

“Hanya di rezim ini seorang Menag paling parah gagal paham dalam agamanya sendiri,” kecam Novel.

Harusnya, kata Novel, Menag mengurusi para penista agama yang kian hari semakin marak di Indonesia.

“Padahal tugas Menag harus mengambil sikap saat ini untuk menyelamatkan bangsa ini untuk segera membuat langkah tegas terhadap para penista agama dan pendukungnya,” sambungnya.

Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul mengungkap akan menerapkan program sertifikasi penceramah mulai bulan ini.

Pada tahap awal, bakal ada 8.200 orang akan mendapatkan sertifikasi penceramah.

Fachrul Razi menegaskan, program penceramah bersertifikat ini diberlakukan untuk semua agama.

Meski demikian, penyelenggaraan program tersebut sengaja tidak digelar secara mengikat oleh Kemenag.

Program ini, kata dia, bisa diikuti bagi penceramah yang berkenan mengikutinya atau bersifat sukarela.

“Untuk semua agama, sukarela, ada sedikit gesekan gak setuju gak apa apa. kita lanjut terus,” kata Fachrul dalam webinar ‘Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara’ di kanal Youtube Kemenpan RB, Rabu (2/9/2020).

Fachrul mengklaim program tersebut turut bekerja sama dengan berbagai pihak.

Di antaranya seluruh majelis keagamaan, ormas keagamaan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) hingga Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: