DEMOKRASI.CO.ID - Saling serang dua kubu PAN terus berlanjut. Kubu PAN loyalis Amien Rais, tetap kukuh pada pendirian untuk berpisah dari kubu PAN Ketua Umum Zulkifli Hasan (Zulhas).
Kubu loyalis Amien Rais akan membentuk partai baru PAN Reformasi. Dalam sepekan ini, saling serang di antara kedua kubu tetap bersautan.
Diketahui, Wacana PAN Reformasi merupakan puncak perpecahan di tubuh internal partai matahari putih sejak kongres Kendari pada Februari lalu. Kemenangan Zulkifli di kongres itu disambut cibiran kubu Amien Rais, yang menjagokan Mulfachri Harahap.
Loyalis Amien Rais, Agung Mozin menilai PAN yang ada sekarang sudah membelot dari tujuan awal dibentuknya PAN. Untuk itulah, menurutnya, semua loyalis Amien Rais sepakat adanya perubahan. Itu yang menjadi alasan pembentukan nama PAN Reformasi.
“Alasannya, argumentasi mereka, bahwa kalau bicara PAN itu adalah Amien Rais, dan kalau bicara Amien Rais itu adalah PAN. Jadi rohnya PAN itu ada di Amien Rais. Kemudian kalau bicara reformasi, ya Amien Rais saja. Itu dari sisi persepsi luar,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (29/8/2020).
PAN Reformasi Disebut Halusinasi
Serangan pertama di pekan ini dilontarkan oleh Ketua DPP PAN Mumtaz Rais. Mumtaz menyebut bahwa PAN Reformasi adalah halusinasi.
Mumtaz meyakini PAN Reformasi yang akan deklarasi pada Desember nanti ‘nyungsep’ sebelum terbentuk. Mumtaz mengatakan tak ada anggota Dewan dan kepala daerah dari PAN yang tertarik dengan PAN Reformasi.
“Mengapa? Karena PAN Reformasi ini alih-alih akan terbentuk dan dideklarasikan, malah yang ada nyungsep sebelum tumbuh. Lihatlah, tidak ada satu pun anggota Dewan kita dan kepala daerah kita yang mengarah ke sana,” ujar Putra Amien Rais itu.
Lebih lanjut, Mumtaz menyinggung PAN Reformasi sebagai kelompok pengangguran yang berhalusinasi ingin menjadi partai. Mumtaz lantas menyebut PAN Reformasi sebagai PAN Halusinasi.
“Mereka (anggota Dewan dan kepala daerah PAN) semua sibuk bekerja, bukan seperti para pengangguran itu yang luntang-lantung berhalusinasi mau bikin partai. Kalau memang PAN halusinasi (baca: PAN Reformasi) ini sampai beneran terbentuk dan diisi oleh seperempat saja dari anggota Dewan kita yang berjumlah sekitar 1.500-an, maka saya sebagai Ketua PoK DPP penjaga tangguh benteng PAN ini, akan berenang dari pantai Kapuk sampai Labuan Bajo, sebagai bentuk give away, persembahan dari saya,” imbuhnya.
Loyalis Amien Rais, Agung Mozin menilai ungkapan putra Amien Rais itu adalah bentuk kepanikan yang berlebihan.
“Ha-ha-ha…, itu ungkapan kepanikan aja, lihat saja nanti,” kata Agung kepada wartawan, Senin (31/8/2020).
Agung mengatakan PAN Reformasi akan segera terbentuk. Dia menyebut deklarasi akan dilakukan pada Desember nanti.
“Desember (pembentukan PAN Reformasi). Insya allah kami sudah bulat bersama dengan Pak Amien menghadirkan partai baru,” tuturnya.
Agung menganggap Mumtaz belum matang berpolitik. Mumtaz seharusnya banyak-banyak lagi belajar.
“Sebagai anak muda sebaiknya belajar dulu yang banyak sebagai kader partai untuk menjadi politisi yang matang,” ujar salah seorang loyalis Amien Rais, Agung Mozin kepada wartawan, Selasa (1/9).
Agung Mozin menyindir karir politik Mumtaz. Ia menyebut anggota DPR RI periode 2014-2019 itu belum pantas berlaga di kancah politik nasional.
“Belum saatnya dia tampil atau hadir di kancah politik nasional seperti saat ini,” tutur Agung.