DEMOKRASI.CO.ID - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto siap melaksanakan perintah Presiden Joko Widodo untuk menanam tanaman singkong di lahan seluas 30.000 hektare pada 2021.
Presiden memang sudah menunjuk Ketua Umum Partai Gerindra tersebut sebagai penanggung jawab proyek yang lumbung pangan atau food estate.
Prabowo mengaku mendapat tugas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengurus cadangan pangan singkong di food estate. Prabowo menyatakan siap mengubah singkong menjadi bahan pangan untuk membuat roti dan mie.
Pernyataan Prabowo untuk menanam jagung ternyata menuai respons di dunia maya. Warganet atau netizen mempertanyakan alasan Prabowo melaksanakan tugas dari Jokowi untuk menanam singkong. Pasalnya, Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan, bukan Menteri Pertanian.
Warganet bernama Oemar Ismail mempertanyakan alasan mengapa Prabowo justru menjadi ujung tombak proyek Food Estate di Kalimantan dan Sumatra.
ini menhan apa mentan sih ?? 🤣🤣
— oemar ismail (@abo3t) September 25, 2020
Sindiran senada juga dilontarkan oleh beberapa warganet di lini masa Twitter. Akun Twitter bernama Negriku Harus Damai justru menyarankan agar Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian dijadikan satu.
“Bagus juga dua kementrian dijadikan satu berapa biaya dihemat kementanhan,” tulis akun @darto1712.
Selain menyindir terkait jobdesk, beberapa netizen justru menyoroti harga komoditas singkong yang tak pernah menguntungkan petani.
Warganet bernama Repaksi mengatakan menanam singkong sangat mudah, tetapi harga jualnya terlalu rendah.
“Yah terlambat. Sy sdh hampir panen 2x. Gampang nanam singkong. Yg susah itu harganya. Masa skrg harganya dibawah seribu per kg. Pusing petani. Jd hrs ada perbaikan kontrol harga thd hasil panen petani. Gmn spy harga gak turun terus. Apalagi kalau panen berlimpah..,” tulis akun @repaksi1.
Yah terlambat. Sy sdh hampir panen 2x. Gampang nanam singkong. Yg susah itu harganya. Masa skrg harganya dibawah seribu per kg. Pusing petani. Jd hrs ada perbaikan kontrol harga thd hasil panen petani. Gmn spy harga gak turun terus. Apalagi kalau panen berlimpah..
— Repaksi (@Repaksi1) September 24, 2020
Hal yang sama juga diungkapkan oleh akun Twitter Warga Negara.
“Tanam itu gampang, solusi pasca panen tuh mau diapain klo gk cepet diolah.. harga jual skrg aja masih rendah apa lg udh produksi masal,” tulis @BaeNapo.