DEMOKRASI.CO.ID - Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul menilai tidak ada yang salah dengan ucapan Puan Maharani yang mengatakan “Semoga Sumbar menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila”.
Diketahui, kalimat yang disampaikan ketua DPP PDI Perjuangan itu menuai reaksi beragam dari tokoh maupun masyarakat Sumatera Barat.
Oleh sejumlah kalangan, kalimat Puan Maharani dianggap mempersepsikan Provinsi Sumbar selama ini tidak mendukung Pancasila.
Nah, dalam program NGOMPOL (Ngomongin Politik) yang tayang di channel YouTube JPNN.com, Senin (14/9), Ruhut Sitompul memandang bahwa ucapan perempuan berdarah Minang itu dipahami sepotong-sepotong oleh sebagian orang.
“Itu kan penggalan-penggalan omongan Mbak Puan. Sebenarnya enggak begitu. Tapi saya melihat apa yang terjadi, kan saya yang pertama langsung, Mbak Puan saya kasih nilai 100. Benar kok dia ngomong begitu,” ucap Ruhut merespon polemik pernyataan Uni Puan.
Namun demikian, hingga saat ini masih ada yang tidak terima atas omongan Puan Maharani, yang juga perempuan pertama menjadi ketua DPR tersebut. Mereka menuntut supaya pemilik nama lengkap Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi itu meminta maaf.
Menanggapi hal itu, Ruhut Sitompul mengatakan sejumlah koleganya di partai berlambang banteng moncong putih sudah meminta maaf mewakili Uni Puan.Lagi pula dia menilai cucu Proklamator Bung Karno itu tidak salah.
“Enggak, kawan-kawan saya, mereka minta maaf mewakili Mbak Puan. Karena apa pun Mbak Puan ini kan icon kita. Jangan juga mudah-mudah minta maaf. Apalagi tegas saya katakan, dia enggak salah kok,” jawab Ruhut.
“Tapi kalau, saya sudahlah, mengalir seperti ini saja. Orang boleh ngomong apa tapi rakyat Sumatera Barat itu cerdas. Nanti hatinya yang bicara,” sambung mantan Anggota Komisi III DPR ini.
Terkait pendapat netizen yang berseliweran di media sosial mengenai pernyataan Uni Puan, Ruhut ogah meladeninya.
Ruhut Sitompul juga memastikan sejauh ini tidak ada upaya mediasi antara Puan Maharani dengan orang Sumbar untuk mengakhiri polemik ini.
“Enggak (ada mediasi), dengan yang sekarang saya katakan mengalir. Emangnya netizen itu orang Sumatera Barat. Dia lagi, dia lagi, kompor meleduknya kan. Ya kan. Memakai netizen ini, ya terserah,” pungkas Ruhut Sitompul.