logo
×

Selasa, 01 September 2020

Pengamat: Reshuffle Bisa Menyasar Menkes, Menaker, Mensos, Mentan

Pengamat: Reshuffle Bisa Menyasar Menkes, Menaker, Mensos, Mentan

DEMOKRASI.CO.ID -  Wacana reshuffle kabinet yang sempat dilontarkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, diyakini masih berpeluang untuk terjadi. Hanya saja, Jokowi masih wait and see dengan kinerja para pembantunya dalam melewati pandemik Covid-19.

Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, saat berbincang dengannya Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/9).

"Peluang reshuffle tetap ada, hanya soal waktu jika membaca geliat pemerintah sejauh ini. Terlebih berulang kali Presiden mengemukakan kekecewaan yang berulang," ujar Dedi Kurnia.

Menurut Dedi Kurnia, sekalipun Presiden memiliki hak prerogatif untuk menentukan komposisi kabinet, di masa pandemik Covid-19 seperti saat ini butuh waktu yang tepat untuk melakukan perombakan.

"Kondisi pemerintah sedang ekstra menghadapi pandemik, memungkinkan pengaturan formasi baru memerlukan waktu," ujar dosen Universitas Telkom ini.

Adapun terkait kementerian mana saja yang berpotensi di-reshuffle, IPO mencatat setidaknya ada empat sektor strategis yang belum optimal membantu Kepala Negara mengatasi pandemik Covid-19 di tanah air.

"Menunjuk nama mungkin sulit, tetapi reshuffle semestinya menyasar mereka dengan kinerja lamban, terutama yang paling diperlukan dalam masa pandemik. Semisal Menkes, Menaker, Mensos, Mentan," tuturnya.

"Juga karena mereka paling sering mendapat teguran presiden akhir-akhir ini," tutup Dedi Kurnia. []Wacana reshuffle kabinet yang sempat dilontarkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, diyakini masih berpeluang untuk terjadi. Hanya saja, Jokowi masih wait and see dengan kinerja para pembantunya dalam melewati pandemik Covid-19.

Begitu dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, saat berbincang dengannya Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/9).

"Peluang reshuffle tetap ada, hanya soal waktu jika membaca geliat pemerintah sejauh ini. Terlebih berulang kali Presiden mengemukakan kekecewaan yang berulang," ujar Dedi Kurnia.

Menurut Dedi Kurnia, sekalipun Presiden memiliki hak prerogatif untuk menentukan komposisi kabinet, di masa pandemik Covid-19 seperti saat ini butuh waktu yang tepat untuk melakukan perombakan.

"Kondisi pemerintah sedang ekstra menghadapi pandemik, memungkinkan pengaturan formasi baru memerlukan waktu," ujar dosen Universitas Telkom ini.

Adapun terkait kementerian mana saja yang berpotensi di-reshuffle, IPO mencatat setidaknya ada empat sektor strategis yang belum optimal membantu Kepala Negara mengatasi pandemik Covid-19 di tanah air.

"Menunjuk nama mungkin sulit, tetapi reshuffle semestinya menyasar mereka dengan kinerja lamban, terutama yang paling diperlukan dalam masa pandemik. Semisal Menkes, Menaker, Mensos, Mentan," tuturnya.

"Juga karena mereka paling sering mendapat teguran presiden akhir-akhir ini," tutup Dedi Kurnia. []
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: